TUGAS EKONOMI TEKNIK
TUGAS I
Nama :
Stefanus Yus Taufani
Kelas :
3IB06
NPM :
1A414449
I.
Definisi dan ruang lingkup Ekonomi Teknik
A.
Definisi dan ruang lingkup ekonomi
teknik
Definisi
Ekonomi Teknik : Disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam
teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari iaya-biaya dan manfaat-manfaat
usulan proyek-proyek teknik.
Ekonomi Teknik
(Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis
untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan
yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari
alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat
disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa
alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit
memberikan kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling
banyak (Most Profitable).
Studi ekonomi
teknik membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk menjamin penggunaan
dana (uang) dengan efisien. Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap
uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum komitmen-komitemen diadakan.
Studi ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now). Kesimpulan-kesimpulannya
bergantung pada prediksi kejadian-kejadian (event) yang akan datang.
Studi-studi
ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk perhitungan-perhitungan yang cermat.
Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu instrumen
kecermatan/keseksamaan (precission), melibatkan banyak faktor, perlu
berdasarkan estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan menjadi
sasaran kesalahan (error), kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang benar
dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh lebih besar
dengan estimasi-estimasi rinci daripada keputusan-keputusan yang akan diambil
atas dasar pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat akan
mendasarkan pada keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat.
Oleh sebab itu, untuk keputusan-keputusan manajemen, faktor pengalaman dan
pertimbangan saja ada.
Tugas-tugas
Ekonomi Teknik : Menyeimbangkan berbagai tukar rugi diantara tips-tips biaya
dan kinerjanya.
B.
Pengertian propsal teknik dan hubungan
dengan ekonomi teknik
Kegiatan teknik
adalah suatu konsep kegiatan manusia yang berorientasi pada proses
perbaikan/perubahan sifat maupun bentuk dari benda-benda alam dalam rangka
mendapatkan manfaat yang lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana manusia mengubah
sifat dan fungsi batu-batuan menjadi bangunan, mengubah pasir besi menjadi besi
dan baja, mengubah kayu menjadi mobiler atau menjadi kertas, dan sebagainya,
yang semuanya merupakan hasil perancangan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Suatu aktifitas
teknik akan selalu berawal dengan munculnya ide-ide rancangan teknik yang ingin
diterapkan dalam rangka mengatasi keterbatasan-keterbatasan sumber daya alam
guna memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Manusia ingin mereka bisa hidup
dengan aman dan nyaman tanpa banyak mendapat gangguan lingkungan, maka
dirancang bangunan sedemikian rupa. Manusia ingin dapat bergerak dan berpindah
tempat dari suatu daerah ke daerah lain, maka manusia merancang kendaraan.
Manusia membutuhkan berbagai peralatan untuk dapat meringankan berbagai tugas
pekerjaannya, maka dirancang peralatan untuk tujuan tersebut.
Pada awalnya para perancang teknik masih lebih banyak menfokuskan rancangannya tersebut dapat dilaksanakan secara teknis, tanpa begitu memerhatikan aspek efisiensi pemakaian sumber daya. Hal ini dimungkinkan karena sumber daya yang dibutuhkan masih relatif banyak (murah). Namun, dengan semakin terbatasnya sumber daya alam dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat sumber-sumber daya alam tersebut, semua perancang teknik (engineer) dituntut untuk dapat menghasilkan rancangan-rancangan yang lebih efektif dan efisien. Tuntutan tersebut akan lebih nyata lagi jika hasil rancangan tersebut ditujukan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi perusahaan, di mana semakin tingginya tingkat kompetisi usaha, menuntut setiap pengusaha dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang kompetitif, artinya setiap produk yang dibuat harus dikerjakan secara efektif dan efisien.
Dalam rangka menjamin dihasilkannya produk-produk engineering yang efektif dan efisien serta kompetitif tersebut, maka proses rancangannya perlu dilakukan secara baik, sistematis, dan terukur. Adapun prosedur rancangan yang baik dan sistematis tersebut dapat dijelaskan dengan flow-chart
Pada awalnya para perancang teknik masih lebih banyak menfokuskan rancangannya tersebut dapat dilaksanakan secara teknis, tanpa begitu memerhatikan aspek efisiensi pemakaian sumber daya. Hal ini dimungkinkan karena sumber daya yang dibutuhkan masih relatif banyak (murah). Namun, dengan semakin terbatasnya sumber daya alam dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat sumber-sumber daya alam tersebut, semua perancang teknik (engineer) dituntut untuk dapat menghasilkan rancangan-rancangan yang lebih efektif dan efisien. Tuntutan tersebut akan lebih nyata lagi jika hasil rancangan tersebut ditujukan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi perusahaan, di mana semakin tingginya tingkat kompetisi usaha, menuntut setiap pengusaha dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang kompetitif, artinya setiap produk yang dibuat harus dikerjakan secara efektif dan efisien.
Dalam rangka menjamin dihasilkannya produk-produk engineering yang efektif dan efisien serta kompetitif tersebut, maka proses rancangannya perlu dilakukan secara baik, sistematis, dan terukur. Adapun prosedur rancangan yang baik dan sistematis tersebut dapat dijelaskan dengan flow-chart
Diawali dengan
munculnya ide/konsep teknik, mungkin berupa ide baru ataupun penyempurnaan dari
ide atau rancangan yang ada yang mencakup tentang produk ataupun proses
pengerjaan produk. Ide-ide tersebut tentu perlu dilahirkan secara sistematis
dan tertulis melalui penjelasan-penjelasan, gambar-gambar,
spesifikasi-spesifikasi, dan penjelasan teknis lainnya yang disebut dengan
proposal teknis.
Selanjutnya
proposal teknis tersebut perlu dievaluasi kelayakan teknisnya sebelum
dilaksanakan/direalisasikan. Artinya apakah rancangan tersebut memungkinkan
secara teknis untuk direalisasikan, apakah sudah tersedia teknologinya beserta
tenaga ahlinya. Jika belum memungkinkan, ada baiknya rancangan tersebut
diperbaiki kembali atau dihentikan saja.
Jika secara
teknologi dan teknis tidak ada masalah/layak, dilanjutkan dengan penyusunan
proposal ekonomis untuk mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan untuk
merealisasikan rancangan tersebut, apakah rancangan tersebut sudah ekonomis
atau belum serta dari mana sumber-sumber dana yang diperlukan akan diperoleh,
seberapa besar beban untuk memperoleh sumber-sumber biaya tersebut dan
sebagainya. Kalau rancangan ini bertujuan sebagai kegiatan usaha bisnis, tentu
perlu dikaitkan dengan seberapa kompetitif produk tersebut dengan produk
pesaingnya sehingga rancangan ini menjadi layak direalisasikan.
Jika proposal
ekonomis tidak layak, kemungkinan proposal diperbaiki kembali atau dihentikan
saja. Namun, jika proposal ekonomis terbukti layak, barulah rencana teknik
tersebut dapat dilaksanakan/direalisasikan.
Untuk melakukan evaluasi ekonomis
terhadap rancangan teknik di atas dibutuhkan pengetahuan pendukung ekonomi
teknik (Economic Engineering). Oleh karena itu, Ekonomi Teknik adalah suatu
ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan
nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik
(engineering).
Karena penerapan kegiatan teknik pada umumnya memerlukan investasi yang relatif besar dan berdampak jangka panjang terhadap aktivitas pengikutnya, penerapan aktivitas teknik tersebut menuntut adanya keputusan-keputusan strategis yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan teknik maupun ekonomis yang baik dan rasional. Oleh karena itu, Ilmu Ekonomi Teknik sering juga dianggap sebagai sarana pendukung keputusan (Decision Making Support).
Keputusan yang baik dan rasional pada dasarnya memerlukan prosedur dan proses yang sistematis serta terukur dengan tahapan proses sebagai berikut :
Karena penerapan kegiatan teknik pada umumnya memerlukan investasi yang relatif besar dan berdampak jangka panjang terhadap aktivitas pengikutnya, penerapan aktivitas teknik tersebut menuntut adanya keputusan-keputusan strategis yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan teknik maupun ekonomis yang baik dan rasional. Oleh karena itu, Ilmu Ekonomi Teknik sering juga dianggap sebagai sarana pendukung keputusan (Decision Making Support).
Keputusan yang baik dan rasional pada dasarnya memerlukan prosedur dan proses yang sistematis serta terukur dengan tahapan proses sebagai berikut :
·
Mengidentifikasi
atau memahami persoalan dengan baik;
·
Merumuskan tujuan
penyelesaian masalah;
·
Mengumpulkan
data-data yang relevan;
·
Klarifikasi,
klasifikasi, dan validasi kebenaran data yang terkumpul;
·
Identifikasi
alternatif pemecahan masalah yang mungkin;
·
Menetapkan kriteria
pengukuran alternatif;
·
Menyusun atau
menyiapkan model keputusan;
·
Melakukan evaluasi
dan analisis terhadap semua alternatif yang disediakan;
·
Mengambil keputusan
sesuai dengan tujuan;
·
Menerapkan keputusan
yang telah diambil.
Dalam menyiapkan alternatif perlu
diperhatikan persyaratan berikut :
·
Jumlah alternatif
yang ideal 2-10 alternatif, jika alternatif banyak perlu dilakukan seleksi
bertingkat;
·
Memenuhi sifat
mutually exclusive (tidak ada alternatif yang tumpang tindih);
·
Memenuhi sifat
axhausive (semua kemungkinan alternatif yang tersedia telah terwakili).
C.
Pengertian proses pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit
sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya
alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan
semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat
yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap
organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup
organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan
bijaksana.
Keputusan
adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang
tersedia.pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta
didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu
(timeliness). Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan
yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George R.Terry
dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang
dapat digunakan yaitu :
1)
Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan :
·
waktu yang digunakan
untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
·
untuk masalah yang
pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada
umumnya
·
kemampuan mengambil
keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu
dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahan:
·
Keputusan yang dihasilkan
relatif kurang baik.
·
Sulit mencari alat
pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
·
Dasar-dasar lain
dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2)
Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang
yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan
akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
3)
Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4)
Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan :
·
Kebanyakan
penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela
ataukah secara terpaksa
·
Keputusannya dapat
bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
·
Memiliki daya
autentisitas yang tinggi
Kelemahan:
·
Dapat menimbulkan
sifat rutinitas
·
Mengasosiasikan
dengan praktik dictatorial
·
Sering melewati
permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
5)
Logika
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan
secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
·
Kejelasan masalah
·
Orientasi tujuan :
kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
·
Pengetahuan
alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
·
Preferensi yang
jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
·
Hasil maksimal :
pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal
6)
Jenis-Jenis
Keputusan
Jenis Keputusan
dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang
diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus
dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan.
Secara garis
besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak
rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang,
dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan
tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.
Dalam mengambil
keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang
digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan
lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode
modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan
penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan
statistik.
Pengambilan
keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan
keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.
1.4 Tahapan tahapan dalam proses pengambilan keputusan
Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
1.4 Tahapan tahapan dalam proses pengambilan keputusan
Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
Dengan keputusan
yang berbeda ini, beberapa tipe dasar pemikiran harus dikembangkan untuk
menetapkan siapa saja yang memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan
dalam organisasi.
Pemikiran tersebut didasarkan pada dua faktor berikut :
Pemikiran tersebut didasarkan pada dua faktor berikut :
·
Sejauh mana
keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain.\
·
Tingkat manajemen.
Keputusan yang
diambil mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap organisasi secara
umum, tetapi bisa saja sebaliknya. Semakin banyak pengaruh keputusan yang
diambil terhadap organisasi tersebut, semakin vital keputusan tersebut.
Tingkatan pada manajemen menuntuk pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan
atas. Dasar pemikiran untuk menentukan siapa yang akan mengambil keputusan
adalah semakin besar pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang
artinya semakin vital keputusan tersebut) maka semakin tinggi tingkatan manajer
yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan tersebut.
Walaupun
seseorang wirausahawan memiliki tanggung jawab dalam pembuatan keputusan
tertentu, tidak berarti ketika mengambil keputusan tidak membutuhkan bantuan
orang lain, terutama anggota organisasinya.
Ada sebuah cara
yang disebut “konsensus” yang biasa digunakan wirausahawan untuk mendorong
anggota organisasi terlibat dalam pengambilan keputusan tertentu. Konsensus
adalah persetujuan dalam pengambilan keputusan oleh semua individu yang
terlibat didalamnya. Konsensus biasanya terjadi setelah pertimbangan dan
pembahasan mendalam yang lama oleh anggota-anggota dari kelompok yang mengambil
keputusan.
Keputusan
melalui konsensus memiliki kelebihan dan kekurangan.
·
Kelebihannya :
Seorang
wirausaha dapat lebih memanfaatkan perhatian pada konsep, sementara anggota
organisasi lainnya mengembangkan konsep dasar tersebut menjadi sebuah keputusan
konkrit dan dapat diambil.
·
Kekurangannya :
Terlalu banyak
orang yang dilibatkan, amak pengambilan keputusan memakan waktu yang relatif
lama dan biayanya yang relatif mahal.
Kriteria pengambilan Keputusan
Menurut konsepsi
Anderson, nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman perilaku para pembuat
keputusan itu dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:
·
Nilai-nilai Politik
Pembuat
keputusan mungkin melakukan penilaian atas altematif kebijaksanaan yang
dipilihnya dari sudut pentingnya altematif-altematil itu bagi partai politiknya
atau bagi kelompok-kelompok klien dari badan atau organisasi yang dipimpinnya.
Keputusan-keputusan yang lahir dari tangan para pembuat keputusan seperti ini
bukan mustahil dibuat demi keuntungan politik’ dan kebijaksanaan dengan
demikian akan dilihat sebagai instrumen untuk memperluas pengaruh-pengaruh
politik atau untuk mencapai tujuan dan kepentingan dari partai politik atau
tujuan dari kelompok kepentingan yang bersangkutan.
·
Nilai-nilai
organisas;
Para pembuat
kepurusan, khususnya birokrat (sipil atau militer), mungkin dalam mengambil
keputusan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi di mana ia terlibat di
dalamnya’ Organisasi, semisal badan-badan administrasi, menggunakan berbagai
bentuk ganjaran dan sanksi dalam usahanya untuk memaksa para anggotanya
menerima, dan bertindak sejalan dengan nilai-nilai yang telah digariskan oleh
organisasi. Sepanjang nilai-nilai semacam itu ada, orang-orang yang bertindak
selaku pengambil keputusan dalam organisasi itu kemungkinan akan dipedomani
oleh pertimbangan-pertimbangan semacam itu sebagai perwujudan dari hasrat untuk
melihat organisasinya tetap lestari, unuk tetap maju atau untuk memperlancar
program-program dan kegiatan-kegiatannya atau atau untuk mempertahankan
kekuasaan dan hak-hak istimewa yang selama ini dinikmati.
·
Nilai-nitai Pribadi
Hasrat untuk
melindungi atau memenuhi kesejateraan atau kebutuhan fisik atau kebutuhan
finansial’ reputasi diri, atau posisi historis kemungkinan juga digunakan- oleh
para pembuat teputusan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan.
Para politisi
yang menerima uang sogok untuk membuat kepurusan tertentu yang menguntungkan si
pemberi uang sogok, misalnya sebagai hadiah pemberian perizinan atau
penandatanganan kontrak pembangunan proyek tertentu, jelas mempunyai
kepentingan pribadi dalam benaknya. Seorang presiden yang mengatakan di depan
para wartawan bahwa ia akan menggebut siapa saja yang bertindak
inkonstirusional, jelas juga dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan
pribadinya’misalnya agar ia mendapat tempat terhormat dalam sejarah bangsa
sebagai seseorang yang konsisten dan nasionalis.
·
Nilai-nilai
Kebijaksanaan.
Dari
perbincangan di atas, satu hal hendaklah dicamkan, yakni janganlah kita
mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa para
pengambil keputusan politik inr semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh
pertimbangan-penimbangan demi keuntungan politik, organisasi atau pribadi.
Sebab, para
pembuat keputusan mungkin pula bertindak berdasarkan atas penepsi mereka
terhadap kepentingan umum atau keyakinan tertentu mengenai kebijaksanaan negara
apa yang sekiranya secara moral tepat dan benar. Seorang wakil rakyat yang
mempejuangkan undang-undang hak kebebasan sipil mungkin akan bertindak sejalan
dengan itu karena ia yakin bahwa tindakan itulah yang secara moral benar, dan
bahwa persamaan hak-hak sipil itu memang merupakan tujuan kebijaksanaan negara
yang diinginkan, tanpa mempedulikan bahwa perjuangan itu mungkin akan
menyebabkannya mengalami resiko-resiko politik yang fatal.
·
Nilai-nilai
Ideologis
Ideologi pada
hakikatnya merupakan serangkaian nilai-nilai dan keyakinan yang secara logis
saling berkaitan yang mencerminkan gambaran sederhana mengenai dunia serta
berfungsi sebagai pedoman benindak bagi masyarakat yang meyakininya. Di
berbagai negara sedang berkembang di kawasan Asia, Afrika dan Timur Tengah
nasionalisme yang mencerminkan hasrat dari orang-orang atau bangsa yang
bersangkutan untuk merdeka dan menentukan nasibnya sendiri — telah memberikan
peran penting dalam mewamai kebijaksanaan luar negeri maupun dalam negeri
mereka. Pada masa gerakan nasional menuju kemerdekaan, nasionalisme telah
berfungsi sebagai minyak bakar yang mengobarkan semangat perjuangan
bangsa-bangsa di negara-negara sedang berkembang melawan kekuatan kolonial.
Di Indonesia,
ideologi Pancasila setidaknya bila dilihat dari sudut perilaku politik regim,
telah berfungsi sebagai resep untuk melaksanakan perubahan sosial dan ekonomi.
Bahkan ideologi ini kerapkali juga dipergunakan sebagai instrumen pengukur
legitimasi bagi partisipasi politik atau partisipasi dalam kegiatan pembangunan
yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat (Abdul Wahab, Solichin,
1987).
D.
Analisis pengambilan keputusan
Teori
Pengambilan Keputusan
·
Teori Rasional
Komprehensif
Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
·
Pembuat keputusan
dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari
masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat
diperbandingkan satu sama lain.
·
Tujuan-tujuan,
nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan
dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kePentingannya
·
Berbagai altenatif
untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.
·
Akibat-akibat (biaya
dan manfaat) yang ditmbulkan oleh setiap altenatif Yang diPilih diteliti.
·
Setiap alternatif
dan masing-masing akibat yang menyertainya,
dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
·
Pembuat keputusan
akan memilih alternatif’ dan akibat-akibatnya’ yang dapat memaksimasi
tercapainya tujuan, nilai atau Sasaran yang telah digariskan.
Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom (1965 , 1964′ 1959)’ Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan terumuskan dengan jelas.
Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom (1965 , 1964′ 1959)’ Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan terumuskan dengan jelas.
Lebih lanjut,
pembuat keputusan kemungkinan juga sulit untuk memilah-milah secara tegas
antara nilai-nilainya sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini masyarakat.
Asumsi penganjur model rasionar bahwa antara fakta-fakta dan nilai-nilai dapat
dengan mudah dibedakan, bahkan dipisahkan, tidak pemah terbukti dalam kenyataan
sehari-hari. Akhirnya, masih ada masalah’ yang disebut ,,sunk_cost,,.
Keputusan_-keputusan, kesepakatan-kesepakatan dan investasi terdahulu dalam
kebijaksanaan dan program-program yang ada sekarang kemungkinan akan mencegah
pembuat keputusan untuk membuat keputusan yang berbeda sama sekali dari yang
sudah ada.
Untuk konteks negara-negara sedang berkembang, menurut R’s. Milne (1972), model irasionar komprehensif ini jelas tidak akan muduh diterapkan. Sebabnya ialah: informasi/data statistik tidak memadai ; tidak memadainya perangkat teori yang siap pakai untuk kondisi- kondisi negara sedang berkembang ; ekologi budaya di mana sistem pembuatan keputusan itu beroperasi juga tidak mendukung birokrasi di negara sedang-berkembang umumnya dikenal amat lemah dan tidak sanggup memasok unsur-unsur rasionar dalam pengambilan keputusan.
Untuk konteks negara-negara sedang berkembang, menurut R’s. Milne (1972), model irasionar komprehensif ini jelas tidak akan muduh diterapkan. Sebabnya ialah: informasi/data statistik tidak memadai ; tidak memadainya perangkat teori yang siap pakai untuk kondisi- kondisi negara sedang berkembang ; ekologi budaya di mana sistem pembuatan keputusan itu beroperasi juga tidak mendukung birokrasi di negara sedang-berkembang umumnya dikenal amat lemah dan tidak sanggup memasok unsur-unsur rasionar dalam pengambilan keputusan.
·
Teori Inkremental
Teori
inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori pengambilan
keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan (seperti
daram teori rasional komprehensif) dan, pada saat yang sama, merupakan teori
yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat-pejabat
pemerintah dalam mengambil kepurusan sehari-hari.
Pokok-pokok teori
inkremental ini dapat diuraikan sebagai berikut:
·
Pemilihan tujuan
atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapainya
dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada sebagai sesuatu hal
yang saling terpisah.
·
Pembuat keputusan
dianggap hanya mempertimbangkan beberapa altematif yang langsung berhubungan
dengan pokok masalah dan altematif-alternatif ini hanya dipandang berbeda
secara inkremental atau marginal bila dibandingkan dengan kebijaksanaan yang
ada sekarang.
·
Bagi tiap altematif
hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja yang akan dievaluasi.
·
Masalah yang
dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan secara terarur. Pandangan
inkrementalisme memberikan kemungkin untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan
tujuan dan sarana serta sarana dan tujuan sehingga menjadikan dampak dari
masalah itu lebih dapat ditanggulangi.
·
Bahwa tidak ada
keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap masalah. Batu uji bagi
keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai analisis pada
akhirnya akan sepakat pada keputusan tertentu meskipun tanpa menyepakati bahwa
keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
·
Pembuatan keputusan
yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini
lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempunaan dari upaya-upaya konkrit
dalam mengatasi masalahsosial yang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk
menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali baru di masa yang akan datang.
Keputusan-keputusan
dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada hakikatnya merupakan produk dari saling
memberi dan menerima dan saling percaya di antara pelbagai pihak yang terlibat
dalam proses keputusan tersebut. Dalam masyarakat yang strukturnya majemuk paham
lnkremental ini secara politis lebih aman karena akan lebih gampang untuk
mencapai kesepakatan apabila masalah-masalah yang diperdebatkan oleh berbagai
kelompok yang terlibat hanyalah bersifat upaya untuk memodifikasi terhadap
program-program yang sudah ada daripada jika hal tersebut menyangkut isu-isu kebijaksanaan
mengenai perubahan-perubahan yang radikal yang memiliki sifat ” ambil semua
atau tidak sama sekali.
Karena para
pembuat keputusan itu berada dalam keadaan yang serba tidak pasti khususnya yang
menyangkut akibat-akibat dari tindakan-tindakan mereka di masa datang, maka
keputusan yang bersifat inkremental ini akan dapat mengurangi resiko dan biaya
yang ditimbulkan oleh suasana ketidakpastian itu Paham inkremental ini juga
cukup rcalistis karena ia menyadari bahwa para pembuat keputusan sebenamya
kurang waktu, kurang pengalaman dan kurang sumber-sumber lain yang diperlukan
untuk melakukan analisis yang komprehensif terhadap semua altematif untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada
·
Teori Pengamatan
Terpadu (Mixed Scanning Theory)
Penganjur
teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni. Etzioni setuju
terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori
rasional komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa
kelemahan yang terdapat pada teori inkremental.Misalnya, keputusan-keputusan
yang dibuat oleh pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih
mewakili atau mencerminkan kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang
kuat dan mapan serta kelompok-kelompok yang mampu mengorganisasikan
kepentingannya dalam masyarakat, sementara itu kepentingan-kepentingan dari
kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis tidak mampu
mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan.
Lebih lanjut
dengan memusatkan perhatiannya pada kepentingan/tujuan jangka pendek dan hanya
berusaha untuk memperhatikan variasi yang terbatas dalam
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada sekarang, maka model inkremental cenderung
mengabaikan peluang bagi perlunya pembaruan sosial (social inovation) yang
mendasar.
Oleh karena
itu, menurut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam pembuatan keputusan
cenderung menghasilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo, sehingga
merintangi upaya menyempurnakan proses pembuatan keputusan itu sendiri. Bagi
sarjana seperti Dror– yang pada dasamya merupakan salah seorang penganjur teori
rasional yang terkemuka — model inkremental ini justru dianggapnya merupakan
strategi yang tidak cocok untuk diterapkan di negara-negara sedang berkembang,
sebab di negara-negara ini perubahan yang kecil-kecilan (inkremental) tidaklah
memadai guna tercapainya hasil berupa perbaikan-perbaikan besar-besaran.
Model
pengamatan terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para pembuat
keputusan yang berbeda-beda. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semakin besar
kemampuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan kekuasaannya guna
mengimplementasikan keputusan-keputusan mereka, semakin besar keperluannya
untuk melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning itu, semakin efektif
pengambilan keputusan ‘tersebul Dengan demikian, moder pengamatan terpadu ini
pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan
model rasional komprehensif dan moder inkremental dalam proses pengambilan
keputusan.
E.
Proses pengambilan keputusan
Proses
pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat
keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis
yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut :
·
Mengidentifikasi
atau mengenali masalah yang dihadapi
·
Mencari alternatif
perusahaan bagi masalah yang dihadapi
·
Memilih alternatif
yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
·
Melaksanakan
alternatif tersebut
·
Mengevaluasi apakah
alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut ini
merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan.
Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.
Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.
·
Pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya.
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya.
·
Mencari alternatif
pemecahan
Setelah masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Ynag terpenting adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah alternatif terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang tidak diinginkan.
Setelah masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Ynag terpenting adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah alternatif terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang tidak diinginkan.
·
Memilih alternatif
Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
·
Pelaksanaan
alternatif
Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat tercapai.
Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat tercapai.
·
Evaluasi
Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.
Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.
Langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
·
Proses identifikasi
atau perumusan persoalan keputusan. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Penggunaan seven tools dalam manajemen biasanya dapat membantu
proses identifikasi ini.
·
Penetapan parameter
dan variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan. Biasanya
pemecahan masalah yang menggunakan model matematika sangat memerlukan adanya
variabel yang terukur.
·
Penetapan
alternatif-alternatif pemecahan persoalan. Alternatif pemecahan masalah
didapatkan dari analisis pemecahaan masalah.
·
Penetapan kriteria
pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Biasanya
kriteria pemilihan ini didasarkan pada pay off atau hasil dari keputusan.
·
Pelaksanaan
keputusan dan evaluasi hasilnya. Tahap ini disebut tahap implementasi, dimana
alternatif solusi yang terpilih akan diterapkan dalam jangka waktu tertentu dan
setelah itu akan dievaluasi hasilnya berdasarkan peningkatan atau penurunan pay
off atau hasil.
Kesimpulan :
Dari poin-poin diatas dapat kita ketahui bahwa dalam proses pengambilan
keputusan hendaknya di awali dengan jenis keputusan yang akan diambil, setelah
kita mengetahui jenisnya barulah kita tentukan langkah pengambilan keputusan
yang meliputi proses identifikasi, penetapan parameter, alternatif, kriteria
serta mengevaluasi hasilnya atau disebut tahap implementasi. Sehingga pada
akhirnya terciptalah sebuah keputusan yang adil dan menguntungkan kedua belah
pihak. Jika manajemen organisasi seperti itu seharusnya tidak ada lagi
penyelewengan kekuasaan dalam pengambilan keputusan seperti kasus Gayus
tersebut. Semoga pemegang kekuasaan pengambilan keputusan seperti Pengadilan
atau Mahkamah Agung hendaknya perlu membangun sistem pengambilan yang terbaik
demi terciptanya rasa keadilan bagi seluruh warga negara.
F.
Proses pemacahan masalah
Masalah ekonomi
teknik memang bertujuan untuk membahas tentang jalan keluar atau solusi bagi
ilmu ekonomi ketika akan menghadapi berbagai masalah yang berhubungan dengan
ekonomi teknik. Masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat sangat banyak, dari
mikro sampai yang makro.
Secara singkat masalah ekonomi dapat dirumuskan dalam tiga pertanyaan penting yaitu:
Secara singkat masalah ekonomi dapat dirumuskan dalam tiga pertanyaan penting yaitu:
·
Barang apa yang akan
diproduksi (What)
Dalam
pertanyaan ini mengandung arti bahwa ilmu ekonomi harus bisa menjawab barang
apa saja yang perlu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Biasanya
prioritas pada barang kebutuhan pokok masyarakat kemudian ke tingkat kebuhan
yang lebih tinggi yaitu kebutuhan sekunder dan tersier. Jangan sampai barang
yang dibuat tidak dapat memenuhi kebutuhan, kalau ini bisa terjadi bisa
menimbulkan hal-hal negatif, yaitu: inflasi dan kalau dalam bidang pangan bisa
menyebabkan kelaparan atau kurang gizi.
·
Bagaimana barang
diproduksi (Who)
Pertanyaan ini
berkaitan dengan strategi-strategi yang harus dibuat oleh produsen dalam
membuat barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Strategi ini dibuat untuk bisa
produksi yang dihasilkan dengan efisien serta memanfaatkan sumber daya yang
ada. Sumber daya itu terdiri dari 4 faktor produksi yang terdiri atas sumber
daya alam, tenaga kerja, modal dan wirausaha. Efisiensi produksi dapat
menciptakan hasil produksi yang lebih bagus dan lebih murah.
·
Untuk siapa barang
dibuat (For Whom)
Barang dan
jasa yang diproduksi juga harus memperhatikan komposisi konsumen yang akan
dituju, misalnya produksi pakaian bayi, maka produksinya harus memperhitungkan
bayi ada didaerah sekitar. Hal ini penting karena supaya produksi dapat lebih
bermanfaat bagi masyarakat tanpa harus terjadi kekurangan atau kelabihan
produksi.
Studi kasus
Dibutuhkan
campuran beton yang harus mengandung sedikitnya 31% pasir. Satu bahan baku
mengandung 25% pasir dan 75% kuarsa dijual seharga $3 per meter kubik. Bahan
baku lain mengandung 40% pasir dan 60% kuarsa dijual $4.4 per meter kubik.
Tentukan biaya minimal untuk memperoleh campuran yang sesuai kebutuhan.
Solusi:
misalnya x = porsi bahan baku
seharga $3, maka
1 – x = porsi bahan baku seharga $4.4
Campuran Termurah
x(0,25) + (1 – x)(0,4) = 0.31
0,25x + 0.4 – 0.4x = 0.31
x = (0,31 – 0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6
1 – x = porsi bahan baku seharga $4.4
Campuran Termurah
x(0,25) + (1 – x)(0,4) = 0.31
0,25x + 0.4 – 0.4x = 0.31
x = (0,31 – 0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6
Maka campuran
harus berupa 60% bahan seharga $3/m3 dan 40% bahan seharga $4.4/m3
Biaya minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56
Biaya minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56
Suatu komponen
dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga kerja 15 sen per unit.
Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000. Order diperoleh
sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order, ada sebuah metode
manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga menjadi 34 sen
per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per unit, namun dibutuhkan
tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan habis selama
proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga kerja,
apakah pergantian cara itu akan menghasilkan tambahan laba?
Alternatif A
Biaya material 1.500.000 unit * 0,4 = 600.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.15 = 225.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 562.000
Biaya Total = 1.387.500
Alternatif B
Biaya peralata = 100.000
Biaya material 1.500.000 unit * 0,34 = 510.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.10 = 150.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 375.000
Biaya Total = 1.135.000
Biaya material 1.500.000 unit * 0,4 = 600.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.15 = 225.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 562.000
Biaya Total = 1.387.500
Alternatif B
Biaya peralata = 100.000
Biaya material 1.500.000 unit * 0,34 = 510.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.10 = 150.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 375.000
Biaya Total = 1.135.000
Pengambilan Keputusan Teknik
Berjangka
Pengambilan
keputusan teknik yang lain berhubungan dengan masalah yang melibatkan periode
yang lebih panjang, untuk memecahkan masalah seperti ini perlu digunakan aliran
kas (cash flow).
Perhatikan
contoh-contoh berikut ini.
Manajer harus memutuskan untuk membeli mesin aduk baru seharga $30.000. Mesin tersebut dapat dibayar dengan dua cara.
Manajer harus memutuskan untuk membeli mesin aduk baru seharga $30.000. Mesin tersebut dapat dibayar dengan dua cara.
·
Bayar tunai dengan
mendapat diskon 3%.
2. Bayar $5000 sekarang, diakhir tahun ini bayar $8000, di akhir tahun empat tahun selanjutnya bayar $6000.
2. Bayar $5000 sekarang, diakhir tahun ini bayar $8000, di akhir tahun empat tahun selanjutnya bayar $6000.
·
Buatlah daftar
alternatif-alternatif tersebut dalam tabel aliran kas.
Solusi:
Solusi:
Akhir tahun Bayar tunai Bayar
selama 5 tahun
0 -$29.100 -$5.000
1 0 -$8.000
2 0 -$6.000
3 0 -$6.000
4 0 -$6.000
5 0 -$6.000
0 -$29.100 -$5.000
1 0 -$8.000
2 0 -$6.000
3 0 -$6.000
4 0 -$6.000
5 0 -$6.000
Seseorang
meminjam $1.000 dari bank dengan bunga 8%. Dia setuju untuk membayar pinjaman
dalam 2 akhir tahun. Diakhir tahun pertama, dia akan membayar setengah pokok
utang ditambah bunganya. Diakhir tahun kedua dia akan membayar lunas utang dan
bunganya. Buatlah aliran Kasnya.
Solusi:
Akhir Tahun Aliran Kas
0 +$1000
1 -580
2 -540
II.
Contoh Kasus
1)
Ayah Bill membaca
bahwa diakhir setiap tahun nilai sebuah mobil baru akan turun nilainya 25% dari
nilai diawal tahun. Setelah tiga tahun, laju penurunannya menjadi 15%. Dilain
pihak biaya pemeliharaan dan biaya operasi akan naik seiring dengan usia mobil.
Karena adanya garansi dari pabrik, biaya pemeliharaan tahun pertama akan sangat
murah.
Usia Mobil Biaya Pemeliharaan
(Tahun) ($)
1 50
2 150
3 180
4 200
5 300
6 390
7 500
(Tahun) ($)
1 50
2 150
3 180
4 200
5 300
6 390
7 500
Bill ingin
menggunakan Analisis Ekonomi Teknik untuk meminimasi biaya kepemilikan mobil.
Mobil baru yang ingin dibeli ayahnya seharga $11.200. Apakah sebaiknya dia
membeli mobil baru atau mobil bekas? Berapa lama mobil tersebutharus dimiliki?
Gunakan pendekatan praktis bukan teoritis.
Tentukan
kritreria yang tepat untuk masalah-masalah berikut:
·
Himpunan mahasiswa
membeli mesin minuman, dipertimbangkan untuk menerapkan tarif minuman seharga
30 sen, 35 sen, atau 40 sen. Himpunan itu mengetahui bahwa jumlah penjualan
akan tergantung tarif yang ditetapkan. Dipustuskan tarif yang diberlakukan
adalah 35 sen. Kriteria yang mereka gunakan ___
·
Insinyur yang baru lulus memutuskan untuk
kembali kuliah malam untuk mengambil gelas Master, Dia merasa harus mencapainya
dengan tetap memiliki jumlah waktu maksimum untuk pekerjaannya rutinnya
ditambah wakyu rekreasinya. Dalam upaya mencapai gelar dia menggunakan kriteria
____
·
Sebuah perusahaan
berencana untuk membuat produk baru. Departemen penjualan memperkirakan bahwa
kuatitas yang akan terjual tergantung harganya. Saat harga jual dinaikan maka
kuantu=isnya akan menurun. Perkiraan numerik mereka adalah P = $35 – 0.02Q,
dimana P adalah Harga dan Q adalah jumlah penjualan per tahun. Dilain pihak
manajemen memperkirakan biaya produksi dan penjualan akan menurun seiring
jumlah penjualan dengan perkiraan C = $4Q + $8000. Berapa jumlah yang harus di
produksi setiap tahunnya?
Analisa dan kesimpuan
Analisa
Dengan adanya ilmu
ekonomi teknik semua permasalahan tentang ekonomi akan terselesaikan dengan
tepat. Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil keputusan yang optimal
dalam untuk menjamin penggunaan uang dengan lebih efisien. ekonomi teknik itu
sendiri adalah disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisa aspek-aspek
ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis. Dengan demikian ekonomi
teknik sangat penting untuk menentukan berbagai permasalahan dalam ekonomi
teknik. Dengan ekonomi teknik juga kita dapat menetukan bagaimana cara untuk
mengatasi persoalan yang banyak timbul di masyarakat ini. Selain itu digunakan
juga bagaimana cara mengambil sebuah keputusan yang tepat dari seorang pemegang
kekuasaan tinggi (manager) dalam menetukan kebijakan-kebijakan yang terstruktur
dengan lebih efisien dan sesuai dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri.
HUBUNGAN EKONOMI TEKNIK DIBIDANG TEKNIK ELEKTRO
Tak dimungkiri
dewasa ini pemakaian barang-barang elektronika di Dunia ini bahkan di Indonesia
sendiri sudah menjadi barang yang sering dicari dan dibutuhkan untuk membantu
pekerjaan manusia. Baik dalam hal kecil sampai hal yang sangat besar
barang-barang elektonika sangat berguna. Contohnya saja seperti Handpone yang
tak hanya digunakan oleh orang-orang kaya tetapi orang menengah ke bawahpun
telah mengenal dan menggunakan Handpone sebagai barang yang canggih dan
serbaguna.
Hubungan ekonomi
teknik dengan elektro sangat erat sekali sebab dengan adanya ekonomi teknik,
kita dapat mengatur pembelian komponen elektro yang terbaik dengan menggunakan
biaya yang minim. Digunakan juga untuk memperluas jaringan dalam penjualan
berbagai macam produksi elektronika. Mengatur managemen pengeluaran dan
penerimaan yang lebih efisien. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi
teknik semua permasalah yang ada didalam pembelian komponen sampai pembuatan
dan bahkan pendistribusian alat elektronika dapat berjalan dengan lancar. Tanpa
kendala yang berarti karena kita menggunakan aturan dalam ekonomi teknik.
KEGUNAAN EKONOMI TEKNIK DI BIDANG ELEKTRO
Banyak kegunaan
dengan menerapkan ekonomi teknik, salah satunya didalam perusahaan teknik
elektro. Dengan berbagai manfaat produksi elektronika yang ada sekarang ini,
perusahaan tersebut otomatis mengembangkan berbagai produksi elektronika yang
sesuai dengan kebutuhan kehidupan manusia. Dengan keuntungan yang lebih baik
daripada menderita kerugian, karena salah mengambil peluang dan yang tidak bisa
melihat kebutuhan masyarakat sekarang ini.
Perkembangan
elektronika tak akan mati, berkembang dan terus berkembang sesuai kebutuhan
masyarakat. Dengan demikian kegunaan ekonomi teknik adalah untuk memecahkan
berbagai masalah-masalah yang ada di dalam sebuah perusahaan agar dapat
menghasilkan sebuah produksi yang memuaskan. Tidak hanya pada perusahaan itu
saja tetapi juga konsumen sebagai penggunanya.
Daftar pustaka :
http://fazrimindset.blogspot.com/p/ekonomi-teknik.html
http://belajarekonomiteknik.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_23.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2013/10/hubungan-ekonomi-teknik-dengan-elektro.html
http://belajarekonomiteknik.blogspot.com/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/…/bab1_pendahuluan.pdf
wikipedia.com
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/…/bab1_pendahuluan.pdf
wikipedia.com
No comments:
Post a Comment