TUGAS
SOFTSKILL
PENGANTAR
LINGKUNGAN
Nama : Stefanus Yus Taufani
Kelas : 2IB06
NPM : 1A414449
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar
dengan baik tanpa adanya kendala apapun yang berarti.
Tugas makalah Ilmu Budaya Dasar ini kami susun agar dapat memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah ini. Tujuan lain
penyusunan tugas ini adalah supaya para pembacanya dapat memahami tentang
matematika terapan dalam bisnis dan ekonomi.
Materi pada
makalah ini kami buat dengan menggunakan bahasa yang sederhana supaya
dapat dimengerti oleh pembaca.
Akhirnya, kami
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusinya
dalam penyelesaian makalah ini.
Saran dan kritik dari berbagai
pihak kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Demikian, terimakasih
Bekasi,11 November 2015
Stefanus
Yus Taufani
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II Pembahasan
2.1 a.
Apa landasan perkembangan penduduk Indonesia itu
b.
Apa pertumbuhan
penduduk dan lingkungan pemukiman itu
c.
Apa pertumbuhan Penduduk dan Tingkat pendidikan itu
e.
Apa Pertumbuhan
penduduk dan kelaparan itu
f. Apa Kemiskinan dan Keterbelakangan itu
2.2 a. Apa Keberlanjutan pembangunan
itu
b. Apa mutu lingkungan hidup dengan resiko itu
c. Apa Kesadaran
lingkungan itu
d. Apa hubungan lingkungan dan pembangunan
itu
e. Apa pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup oleh proses pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Proses pembangunan mempunyai
akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat
langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam
secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,pencemaran
kimiawi,gangguan fisik dan gangguan sosial-budaya.Kerugian-kerugian dan
perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan
yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru setelah
itu disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan
baik berupa industri atau bidang lain, yang memperhatikan faktor perlindungan
hidup manusia.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Perkembangan
penduduk Indonesia
a.Apa
landasan perkembangan
penduduk Indonesia itu ?
b.Apa
pertambahan penduduk dan lingkungan pemukiman itu
?
c.Apa
pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat pendidikan itu ?
e.Apa
Pertumbuhan
penduduk dan kelaparan itu ?
f. Apa Kemiskinan
dan Keterbelakangan itu ?
2.
Ilmu
teknologi dan pengetahuan lingkungann
a.Apa
Keberlanjutan pembangunan
itu ?
b.Apa
mutu
lingkungan hidup dengan resiko
itu ?
c.Apa
Kesadaran lingkungan itu
?
d.Apa
hubungan
lingkungan dan pembangunan itu ?
e.Apa pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan itu ?
1.3
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui apa itu landasan perkembangan penduduk Indonesia
2.
Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan
penduduk dan lingkungan pemukiman
3.
Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat pendidikan
5.
Untuk mengetahui apa itu Pertumbuhan
penduduk dan kelaparan
6.
Untuk mengetahui apa itu Kemiskinan
dan Keterbelakangan
7.
Untuk mengetahui apa itu keberlanjutan pembangunan
8.
Untuk mengetahui apa itu mutu
lingkungan hidup dengan resiko
9.
Untuk mengetahui apa itu Kesadaran
lingkungan
10.
Untuk mengetahui apa itu hubungan
lingkungan dan pembangunan
11.
Untuk mengetahui apa itu pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses
pembangunan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
a. Landasan
perkembangan penduduk Indonesia
Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami
suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Berdasarkan tempat
lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang, penduduk sementara, dan tamu.
Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir. Penduduk pendatang adalah
orang yang menetap, tetapi lahir dan berasal dari tempat lain. Penduduk
sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah
ke tempat lain karena alasan pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu
adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu
beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia
adalah banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan
gagalnya program keluarga berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan
jumlah penduduk. Karena factor – factor tersebut tidak berjalan dengan
semestinya, maka penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya.
Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka ini lebih dari dua orang dalam
setiap suami istri. Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak terkendali,
maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak
jalanan, dan sebagainya. Dan masalah permukiman yang tidak efisien lagi.
Banyaknya rumah yang lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit. Oleh sebab itu, 50% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan dan
keterbelakangan pendidikan.
b. Pertambahan penduduk
dan lingkungan pemukiman
Seiring dengan perkembangan zaman, penduduk di seluruh
dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Termasuk penduduk di Indonesia.
Sebagai manusia, memiliki keturunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari eksistensi kita. Namun, tanpa kita sadari memiliki keturunan dalam jumlah
tidak terkendali, dapat menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan eksistensi
bagi manusia itu sendiri dalam mencapai kehidupan yang lebih makmur dan
sejahtera.
Melihat perannya,
penduduk suatu negara dapat berperan sebagai objek dan subjek pembangunan.
Sebagai objek, artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau
ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan sebagai subjek penduduk merupakan
faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk
merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Apabila suatu negara
pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah. Hal ini
dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas.
Indonesia
merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk cukup padat. Tidak
bisa di pungkiri bahwa laju pertumbuhan
penduduk Indonesia begitu pesat dan tidak bisa di hindari, meskipun
pemerintah telah melakukan upaya dan berbagai solusi serta berbagai semboyan
telah di tawarkan kepada masyarakat namun tetap saja laju pertumbuhan penduduk
tidak bisa terbantahkan. Meskipun solusi yang di tawarkan tidak sesuai dengan
harapan pemerintah, tapi setidaknya bisa mereduksi sebagian masalah yang
ada. Penduduk merupakan unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan
produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia sulit untuk dihindari, di antaranya:
1. peningkatan
angka kelahiran,
2. umur
panjang,
3. penurunan
angka kematian,
4. kurangnya
pendidikan, pengaruh budaya,
5. imigrasi dan
emigrasi.
Dari segi
ekonomi, pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan
lapangan pekerjaan yang luas maka hal ini akan menimbulkan pengangguran di
mana-mana dan kemiskinan pun tercipta. Ini tentu saja akan mempengaruhi proses
kehidupan di bidang lainnya. Kebutuhan ekonomi yang tidak memadai juga dapat
berpengaruh pada tingkat pendidikan dan kesehatan seseorang. Bagaimana mau
memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, jika untuk kebutuhan hidup
sehari-haripun mereka susah mendapatkannya. Tak hanya berhenti di situ saja,
tingkat kriminalitas pun akan meningkat. Orang dalam kondisi lapar akan berbuat
apa saja yang penting kebutuhannya bisa terpenuhi. Ujung dari pertumbuhan
penduduk yang tinggi itu adalah menimbulkan kerusakan lingkungan dengan segala
dampak yang menyertainya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang
ditelantarkan. Intinya, pertumbuhan penduduk yang tinggi berpotensi menimbulkan
kemiskinan dan menurunnya kesejahteraan rakyat, sampai menurunnya kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menghambat perkembangan negara
Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik
jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menghuni Pulau Jawa termasuk
Madura, jumlah penduduk terbanyak adalah propinsi Jawa Barat sebanyak 43,02
juta, diikuti kemudian oleh Jawa Timut 37,48 juta, Jawa Tengah 32,38 juta,
Banten 10,64 juta, DKI Jakarta 9,59 juta dan DIY sebanyak 3,46 juta orang.
Namun demikian angka laju pertumbuhan penduduk periode 2000-2010 ini yang
tertinggi justru dicatat oleh Papua yaitu 5,39% dan terendah propinsi Jawa
Tengah sebesar 0,37%.
Perkembangan
lingkungan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari pesatnya laju
pertumbuhan penduduk baik karena faktor pertumbuhan penduduk secara alami serta
proses urbanisasi. Banyaknya pendatang dari luar kota yang jumlahnya banyak
mendorong laju pertumbuhan penduduk sehingga meningkatkan pemukiman padat
penduduk.
Pemukiman
merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai tempat
tinggal dari sekelompok manusia yang saling
berinter - aksi serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan
masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan
maupun pedesaan yang berfungsi sebagai hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung peri kehidupan dan penghidupan.
Pemukiman
adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat
berlindung, termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,
perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan
sosialnya, baik untuk keluarga maupun individu.
Pemukiman
atau perumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial, pendidikan,
tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan
perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan
kualitas lingkungan perumahan tersebut antara lain fasilitas pelayanan,
perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik,
kesehatan mental, kesehatan sosial bagi individu dan keluarganya.
Ciri-ciri
permukiman kumuh yang tampak pada citra adalah mempunyai pola tidak teratur,
rapat tidak ada jarak antar rumah, sebagian besar rumah beratapkan asbes atau
seng dan sebagian kecil beratapkan genteng. Pada citra tersebut, atap asbes
terlihat sebagai warna putih, sedangkan rumah yang beratapkan genteng terlihat
berwarna oranye.
Hubungan Pemukiman dan Kesehatan
Kondisi- kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi
atau kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal sangat terkait dengan
pemukiman atau perumahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi atau yang dapat
menentukan kualitas lingkungan perumahan atau pemukiman
antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat
menunjang terselenggaranya keadaan fisik, kesehatan mental, kesejahteraan
sosial bagi individu dan keluarganya (dr. H. Haryoto Kusnoputranto, SKM).
Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala upaya untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan tempat pemukiman beserta lingkungannya dan pengaruhnya
terhadap manusia.
Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di Tempat
Permukiman
Tujuan yang dilakukan pada
kesehatan lingkungan memiliki beberapa macam. Berikut ciri-cirnya:
·
Penataan dan pemukiman yang memenuhi syarat
kesehatan.
Pemukiman
sehat adalah suatu tempat untuk tinggal secara permanen, berfungsi sebagai
tempat untuk bermukim, beristirahat, berrekreasi dan sebagai tempat berlindung
dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis,
bebas dari penularan penyakit dan kecelakaan. Satuan Lingkungan Permukiman
adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah
dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang teratur.
·
Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni
dalam lingkungan yang sehat.
Ini artinya bahwa rumah di perumahan itu harus
sehat, rumah yang dapat menjadi tempat berlindung / bernaung dan
beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani
maupun sosial. Kondisi perumahan yang layak huni artinya harus layak sebagai
tempat hunian yag dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Prasarana
lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan
lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sarana lingkungan
adalah fasilitas penunjang berfungsi untuk penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan ekonomi, social dan budaya.
c. Pertumbuhan Penduduk dan
Tingkat pendidikan
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara di dunia mengalami pertumbuhan penduduk,
salah satunya di Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk yang tidak
terkontrol mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah
tingkat pendidikan.Pada Negara-negara
berkembang pendidikan merupakan masalah yang serius.Diketahui bahwa tingkat
pendidikan pada Negara-negara berkembang masih relative rendah,Sehingga penduduk
kurang mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi kehidupan masyarakat.Umumnya
penduduk yang pendidikannya relative rendah ,pada suatu ketika jika membentuk
suatu keluarga mereka mempuyai banyak anak,sedangkan anak-anak tersebut belum
tentu mendapat pendidikan yang layak.Hal ini menjadi factor mereka untuk
berpindah wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar bahwa
dikota itu adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila
melihat tingkat pendidikan di kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam
arti kata jika penduduk dari desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena
dikota yang diutamakn adalah pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah
atas. Kenyataanya adalah ketika penduduk tersebut tidak mendapat pekerjaan
mereka mesih tetap bertahan di wilayah itu yang menimbulkan masalah-masalah
sosial bagi wilayah perkotaan.Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan
mempunyai keterkaitan yang serius. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di
suatu wilayah berarti tingkat pendidikan di daerah tersebut juga bertambah.
Kebutuhan pendidikannya juga ikut bertambah. Pendidikan menjadi kebutuhan yang
sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia karena seperti pada salah satu
kutipan undang-undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas
tentang tujuan pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk
membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan
pancasila dan kebudayaan kebangsaan Indonesia .Pertumbuhan penduduk harus lebih
dimaknai bahwa semakin bertambahnya penduduk maka makin bertambah pula
masyarakat yang akan membantu memajukan negara ini. Pendidikan bukan hanya
sekedar pendidikan yang bersifat tertulis namun pendidikan karakter juga
dibutuhkan untuk membangun karakter / pribadi yang baik yang saat ini sangat
dibutuhkan di negri kita tercinta ini.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun penurunannya. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan
kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor
non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah
penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi
itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas
yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari
itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.Dalam masalah ini maka penduduk tidak
aka jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk
tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang
kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala
penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan
kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.Untuk menjamin kesehatan bagi
semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih banyak daripada hanya
penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam semua sektor
kesehatan.Usaha-usaha secara terintegrasi dari semua sektor, termasuk
organisasi-organisasi, individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk
pengembangan pembangunan sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi,
menjamin dasar lingkungan hidup dalam menyelesaikan masalah-masalah
kesehatan.Seperti semua makhluk hidup, manusia juga bergantung pada
lingkungannya untuk memenuhi keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan
hidup.
Kesehatanlah yang rugi apabila lingkungan
tidak lagi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, air, sanitasi,
dan tempat perlindungan yang cukup dan aman- karena kurangnya sumber-sumber
atau distribusi yang tidak merata.Kesehatanlah yang rugi apabila orang-orang
menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak ramah- seperti binatang-binatang
mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata atau supir-supir yang
mabuk.Kesehatan manusia adalah keperluan dasar untuk pembangunan berkelanjutan.
Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat membangun apa pun, tidak dapat menentang kemiskinan,
atau melestarikan lingkungan hidupnya. Sebaliknya, pelestarian lingkungan hidup
merupakan hal pokok untuk kesejahteraan manusia dan proses pembangunan.
Lingkungan yang sehat menghasilkan masyarakat yang sehat, sebaliknya lingkungan
yang tidak sehat menyebabkan banyak penyakitKemampuan manusia untuk mengubah
atau memoditifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial
budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya
untuk memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang sudah
maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang
irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan
timbulnya penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi. Dengan demikian
eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya social ekonomi. WHO
menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental
dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.Dalam Undang Undang
No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1,Pasal 2 dinyatakan
bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik),rohani (jiwa) dan
sosial dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan. Keadaan kesehatan
lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapaat perhatian, karena menyebabkan
status kesehatan masyarakat berubah seperti: Peledakan penduduk,
penyediaan air bersih, pengolalaan sampah,pembuangan air limbah penggunaan
pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan,
ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai,penggundulan hutan dan banyak
lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit.
Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000
juta harus benar-benar ditangani masalah.pemukiman sangat penting diperhatikan.
Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena
kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi
kesehatan baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih,
pentagonal sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan
ventilasi untuk pembangunan asap dapur. Indonesia saat ini mengalami transisi
dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri,
pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka
berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu,
meningkatnya angka harapan hidup ( 63 tahun ) dan status gizi. Jumlah penduduk
terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia
mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari
tenaga manusia.
e. Pertumbuhan
penduduk dan kelaparan
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat akan mengakibatkan kebutuhan
jasmani lebih banyak lagi, terutama dalam bentuk kebutuhan pokok yaitu makanan,
jika kebutuhan pokok ini tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan KELAPARAN.
Jika kita melihat keadaan yang sebenarnya di Negara kita masih banyak orang
yang kelaparan, ini semua Karena factor ekonomi, factor pertumbuhan penduduk
yang sangat pesat, dalam hal ini apa yang seharusnya kita lakukan untuk
mengatasi problem tersebut ???. pemerintah haruslah menyediakan produksi pangan
yang harus mencukupi, untuk menjaga kekurangan pangan jika sewaktu-waktu, dunia
mengalami krisis pangan, pemerintah harus memberikan bantuan kepada masyarakat
yang tidak mampu, dan yang paling penting pemerintah harus meningkatkan
pendidikan pertanian supaya dalam bidang pertanian kita tidak mangalami
penurunan, misalnya terciptanya varietas baru, yang dapat membatu peningkatan
hasil pertanian menjadi dua kali lipat, dan pemerintah harulah menstabilkan
perekonomian dibidang pertanian misalnya harga pupuk, kompos, pestisida. Jika
pemerintah menaikkan harga kebutuhan pertanian tersebut maka petani-petani
dinegara kita akan merasa rugi dalam arti tidak mendapat hasil yang lebih bagus
lagi.
f. Kemiskinan dan
Keterbelakangan
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami
sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi
dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan
yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Mengukur kemiskinan
Kemiskinan
bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan
absolut dan Kemiskinan
relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang
konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh
dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah
jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori
per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan
absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD
$1/hari dan Kemiskinan menengah
untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001
1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi penduduk negara
berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990
menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001,
persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1
dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami
penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun
kemiskinan y ang paling parah
terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap
region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari
dan daerah pinggiran kota dan ghetto
yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat
miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari
stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Penyebab
kemiskinan
Kemiskinan
banyak dihubungkan dengan:
·
penyebab individual, atau patologis,
yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan
dari si miskin;
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
·
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar;
·
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
·
penyebab struktural, yang memberikan
alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas
bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun
di Amerika Serikat
(negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja
miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik,
namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Menghilangkan
kemiskinan
Tanggapan
utama terhadap kemiskinan adalah:
·
Bantuan kemiskinan, atau membantu secara
langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari
masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
·
Bantuan terhadap keadaan individu.
Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin
berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian
kerja, dan lain-lain.
Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung
kepada orang miskin, banyak negara
sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai
orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan,
atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan
2.2
a. Keberlanjutan pembangunan
Keberlanjutan
Pembangunan adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa
depan" (menurut Brundtland Report dari PBB,
1987.
Keberlanjutan Pembangunan adalah salah satu faktor yang harus dihadapi untuk
mencapai keberlanjutan pembangunan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.Banyak laporan PBB,
yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005,
yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang
utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan
memperkuat.Untuk sebagian orang, keberlanjutan pembangunan berkaitan erat
dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi
dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang
lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena
sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Keberlanjutan Pembangunan telah menjadi konsep terdepan pada abad ke 21
yang dimana memaparkan suatu pembangunan, yang sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak membahayakan kesempatan bagi
generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di Eropa istilah
tersebut berasal dari bidang kehutanan, saat ini "pembangunan
berkesimbungan" telah menjadi tujuan penting bagi semua bidang kehidupan
seperti ekonomi, ekologi, dan kesetimbangan sosial. Pembangunan dan pembentukan
masa depan kita telah menjadi diskusi internasional seperti pada pertemuan
tingkat tinggi Konferensi di Rio de Janeiro dan di Johannesburg. Tetapi ini
juga menjadi topik pada tingkat nasional di berbagai negara. Sebagai contoh di
Jerman "Enquete-Commission" dari 13 Bundestag (Parlemen) Jerman telah
memembentuk undang-undang "perlindungan manusia dan lingkungan" untuk
mendalami dan bekerja pada kebutuhan pembangunan berkelanjutan. Di laporan
akhir dari komisi ini empat atau 5 aturan telah didefinisikan, yang berkaitan
perlunya pembangunan berkelanjutan di Jerman. Konsep ini telah diterima oleh
beberapa penguasa terdepan (atas) di berbagai bidang baik ekonomi maupun
politik. Tetapi untuk menjalannkan dasar-dasar ini ke dalam praktek, saat ini
perusahaan-perusahaan juga memerlukan konsultan sebagai pengarah, yang kompeten
untuk menjalankan aturan-aturan pembangunan berkelanjutan di bidang khusus
mereka.
b. Mutu lingkungan hidup dengan resiko
Manusia
hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu
tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar
kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia,
melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia
tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di
bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan
makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad
renik akan dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi
sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang
paling berkuasa sebenarnya tidak benar.Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah
yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan
bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.Secara
umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan
“lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan
hidup? Lingkungan hidup adalah suatu sistem
komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
organisme.Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik
dan biotik :
·
Komponen abiotik, yaitu terdiri dari
benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dansebagainya.
·
Komponen biotik, yaitu terdiri dari
mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Komponen-komponen
yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu
ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat
mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu:
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu:
·
Lingkungan biofisik adalah lingkungan
yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi
satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan
dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti
tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik
jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
·
Lingkungan sosial ekonomi, adalah
lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika
kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan
lainnya.
·
Lingkungan budaya adalah segala kondisi,
baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia
melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan,
peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai,
norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas
lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa
aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan
sistem budayanya.Keterbatasan Ekologis Dalam Pembangunan dan Upaya Pelestariannya
Pengertian
Ekologi Orang yang pertama kali memperkenalkan
istilah ekologi adalah Earns Haeckel (1834 – 1919) pada tahun 1860. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti rumah dan “logos” yang
berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam
rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahkluk hidup.Menurut
Miller (1975), ekologi adalah
ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan
lingkungan tempat tinggalnya.Menurut Odum (1971) ekologi adalah suatu studi
yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem. Struktur di sini menunjukan
suatu keadaan atau susunan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu.
Keadaan itu termasuk kepadatan/kerapatan, biomas, penyebaran potensi
unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang
mencirikan keadaan sistem tersebut yang kadang-kadang mengalami perubahan.
Sedangkan fungsinya menggambarkan peran setiap komponen yang ada dalam sistem
ekologi atau ekosistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.Ekologi
berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan
(peradaban) manusia, seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang
berbagai hal berikut :
·
Bagaimana alam bekerja?
·
Bagaimana suatu spesies beradaptasi
dalam habitatnya?
·
Apa yang mereka perlukan dari habitatnya
itu untuk dapat dimanfaatkan guna melangsungkan kehidupan?
·
Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya
akan unsur hara (materi) dan energi ?
·
Bagaimana mereka berinteraksi dengan
spesies lainnya?
·
Bagaimana individu-individu dalam
spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi, bagaimana keindahan
ekosistem tercipta?
Komponen-komponen
yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu
ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat
mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
c. Kesadaran Lingkungan
Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang
akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna
mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.Dalam diskusi tentang kesadaran
lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki catatan lingkungan yang buruk,
mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal
ini dilakukan dengan cara:
·
Mengatur dan menekankan standar
pengontrolan dan pengolahan sampah;
·
Memastikan oli dan zat kimia disimpan di
area yang telah dibendungi;
·
Mengatur dan menekankan prosedur
pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
·
Membangun prosedur kerja aman dan
penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
·
Memenuhi perundang-undangan dan ijin
khusus.
Kita dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi
tersebut dan dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.Untuk mengenali
bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan kerusakan
lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
·
Jenis polusi dan akkibatnya
terhadap lingkungan;
·
Langkah dasar guna melindungi
lingkungan area kerja kita; dan
Peraturan dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran
lingkungan.
·
meningkatkan penanganan material;
·
meningkatkan pengendalian
penyimpanan; dan
·
melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis polusi
Ada tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
·
bising, seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
·
sampah, seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
·
polusi tanah, seperti tiap tumpahan atau kontaminasi tanah di area kerja;
·
polusi air, yang disebabkan oleh tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau
pengotor masuk ke air atau air tanah yang terkontrol:
·
polusi udara, seperti debu, gas/asap atau penyemprotan di dalam area kerja;
·
gangguan, yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan
atau kualitas kehidupan; dan
·
getaran, yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak
struktur, bangunan atau formasi alam..
Kita juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan
area kerja. Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna
mengendalikan polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang
berlaku, maka kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
LANGKAH-LANGKAH MELINDUNGI LINGKUNGAN
Ada
beberapa cara kita dapat mengendalikan polusi.Pencegahan polusi mensyaratkan
kita untuk mengurangi sampah-sampah yang dihasilkan dari tepat kerja. Metode
pencegahan tersebut meliputi:
·
Pengurangan sumber – contohnya, mengurangi penggunaan cairan pelarut, memperpanjang jarak
waktu pemeriksaan dll.;
·
Daur ulang– penggunaan kembali produk, seperti oli mesin truk solar, dapat
digunakan di dalam stasiun pembakit listrika;
·
perbaikan – seperti memisahkan bahan logam berat dari tempat pembuangan chrome
plating bath;
·
pembuangan – menyimpan dan membuang zat kimia dan bahan-bahan berbahaya dengan
benar.
POLUSI SUARA
Polusi
suara terjadi dari peralatan dan perkakas yang kita gunakan untuk melakukan
pekerjaan kita.
Cara-cara
dasar untuk mengurangi polusi suara yaitu meliputi:
·
memastikan peredam suara pada
peralatan bergerak dirawat dan masih berfungsi dengan baik;
·
menggerinda atau memalu peralatan
jauh dari kantor;
·
merencanakan atau menjadwalkan
pekerjaan Anda setelah bekerja;
·
membuat penghalang bunyi, seperti
plywood hoardings or earth bunding;
·
mengganti peralatan dengan yang
lebih tenang; dan
·
Sizing the equipment and machinery
for the job.
Jangan
menggunakan peralatan yang rusak dan ingat untuk memberitahukan di
sekitar Anda tentang pekerjaan yang dilakukan.
SAMPAH
Pengurangan
sumber, metode daur ulang dan pembuanganan dapat dilakukan dalam pengaturan
sampah.Pengurangan sampah dari sumbernya harus menjadi prioritas utama karena
hal tersebut merupakan salah satu cara yang paling efektif guna menangani
resiko lingkungan.Ada dua metode umum pengurangan sumber:
·
Pergantian produk; dan
·
Pergantian proses.
Pergantian produk adalah ketika
kita memilih produk atau perlalatan yang memiliki potensi pencemaran rendah.Pergantian
produk dapat berupa:
·
Pembuatan suatu produk guna
mengurangi dampak lingkungan; dan
·
Mengingkatkan umur produk dengan,
contoh, memperpanjang frekuensi antara pergantian oli.
Pergantian proses adalah dimana kita
mengganti atau meningkatkan cara kita bekerja.Pergantian proses bisa berupa:
·
Pergantian zat kimia dengan
bahankurang beracun;
·
Meningkatkan kondisi
pengoperasian;
·
Mengganti perawatan peralatan;
·
Meningkatan pengoperasian dan
pelaksanaan perawatan;
·
Mengikatkan pelaksanaan
pengolahan;
·
meningkatkan penanganan material;
·
meningkatkan pengendalian
penyimpanan; dan
·
melakukan pelatihan tambahan.
Daur Ulang
Agar
pendaurulangan menjadi cara efektif untuk mengurangi polusi pada sumbernya,
perlu dipertimbangkan pada saat pembuatan atau pembelian. Kita harus
mengetahui semua cara yang mungkin kita bisa tingkatkan dalam penggunaan
material dan peralatan di area kerja kita. Pengawas atau manager Anda harus
diberitahukan tentang tiap ide yang membangun.Kita ikut seta dalam program daur
ulang dengan memastikan bahan sampa apasaja disimpan di dalam area pembuangan
yang telah tepat dan dirancang.
POLUSI TANAH
Kebiasaan
kerja kita dan pelaksanaan pengoperasian memiliki dampak yang tinggi di dalam
area kerja dan disekitar area tersebut.Apakah kita memiliki kebiasaan kerja
berikut ini:
·
memperbaiki kendaraan dan
peralatan di lapangan dan menumpahkan oli dan sampah ke tanah;
·
menyimpan atau menyalurkan oli
dari drum di area yang tidak dibendung dengan benar atau kurang ditangguli;
·
pembuangan saringan oli bekas dan
lap yang telah terkontaminasi dengan membuangnya kedalam tempat sampah atau di
tanah;
·
pelumasan atau pembersihan
kendaraan atau peralatan di dalam suatu area tanpa tempat pengontrol aliran air
bekas pencucian;
·
tempat sampah yang telah penuh
sekali dan membiarkan materal tumpah ke tanah;
·
pengoperasian peralatan dengan
pengaman muatan yang kuranf atau muatan tidak tertutup,
·
berkendaraan di jalan yang tidak
untuk dilalui; atau
Mebersihkan vegetasi dari
area kerja tanpa ijin atau tanpa mempertimbangkan rehabilitasi.Akibat tidak
mengembangkan kebiasaan lingkungan yang baik guna mengontrol pencemaran tanah
bisa meliputi:
·
air tanah tercemar;
·
perubahan tetap disekitar area seperti
angina dan hujan mengikis area yang bersih;
·
kehilangan material;
·
personel cidera; dan
·
biaya pelaksanaan meningkat.
POLUSI AIR
Kita semua perlu melindungi sumber
air alami, seperti sungai, anak sungai dan cadangan air bawah tanah, dari
pengasinan, erosi atau pencemaran.Beberapa cara zat beracun, bebahaya atau
pencemar dapat memasuki sumber air, yaitu:
·
tumpahan dari area pencucian;
·
saluran dari beton yang basah;
·
washing out concrete or grout from
mixers;
·
bocoran dari fasilitas penyimpanan oli;
·
kerusakan pada pipa oli bawah tanah;
·
tumpahan bahan baker dan zat kimia dari
pengangkutan atau penyimpaan; dan
·
fasilitas pencucian portable yang tidak
terhubungan dengan system pembuangan yang terkontrol.
Selalu
waspada terhadap kemungkinan adanya tumpahan dari pekerjaann yang sedang Anda
lakukan.
POLUSI UDARA
Polusi
udara dalam bentuk debu , gas, asap, uap atau kabut, akan terbang dalam jarak
tertentu oleh angin kuat.Beberapa dampak polusi udara yang memungkinkan adalah:
·
masalah pernapasan jangka pendek
dan panjang;
·
kontaminasi hasil panen yang dapat
memasuki rantai makanan;
·
asap dan embun yang dapat menutupi
sinar matahari; dan
·
uap dan gas asam tertentu yang
dapat menyerang dan merusak bangunan.
Beberapa cara
mencegah polusi udara, yaitu:
·
mentaati peraturan yang Anda harus
ikuti ketika membakar sampah. Bahan tertentu hanya boleh dibakar dibawah
kondisi tertentu. Beberapa pengoperasian mensyaratkan ijin untuk membakar
sampah sementara lainnya perlu membawa sampah mudah terbakar ke area pusat
pembuangan di luar area kerja.
·
Jika perlu membasahi jalanan dan
dinding bekerja guan mengurangi kecelakaan karena debu yang meningkat.
·
Peralatan produksi, seperti
penghilang asap dan pengumpul debu, harus dirawat dan performanya harus
dimonitor
GETARAN
Ketika
menggunakan peralatan bergetar dan peralatan beratm Anda bisa dengan mudah
menciderai diri Anda sendiri atau merusak lingkungan kerja.Getaran dari
peralatan berat dapat merusak bangunan dan struktur atau menyebabkkan tanah
alami longsor.Anda harus selalu melakukan analisa bahaya sebelum bekerja
mendekati bangunan, struktur, tanah tidak stabil, mendekati sisi jurang atau
dekat overhanging earth formations.Peraturan dasar untuk melindungi
lingkungan Tiap lokasi dan tempat kerja memiliki peraturan dan
prosedur khusus guna mengendalikan dampak negative terhadap lingkungan.Ada,
bagaimananpun, beberapa peraturan sederhana yang, jika diberlakukan, akan
membantu mengurangi resiko pencemaran. Beberapa peraturan dasar untuk
melindungi lingkungan meliputi:
·
rencanakan pekerjaan Anda dan
pikirkan akibat yang mungkin terjadi dari tindakan Anda;
·
mengemudi hanya pada jalan yang
telah dibuat;
·
pastikan area kerja anda tetap
bersih, sampah pada tempatnya, letakkan sampah logam di area yang telah dibuat
dan gunakan kembali bahan jika memungkinkan;
·
Gunakan penampung oli dan sara
pembuangan yang disahkan ketikan melakuakn perawatan di lapangan; dan
·
Jangan membakar sampah;
·
Jangan mengosongkan oli atau zat kimia di area yang tidak terbendung atau
ditampung; dan
·
Jangan membersihkan vegetasi tanpa permit yang tetap.
Ingat,
jika Anda merasa ragu akan apa yang harus Anda kerjakan, mohon bertanya pada
pengawas Anda atau petugas lingkungan.
MANFAAT PENCEGAHAN POLUSI
Menyingkirkan
pencemaran lingkungan memberikan sejumlah manfaat,Dengan mengikuti peraturan
sederhana tersebut, kita bisa mendapat keuntungan dari melindungi lingkungan
dengan:
·
Mencegah cidera dan kerusakan
kesehatan jangaka panjang;
·
Meningkatkan moral dan
keikutsertaan;
·
Memperluas gambaran kita;
·
Mengurangi biaya operasional;
·
Mengurangi resiko kejahatan dan civil
liability; dan
·
Melindungi kesehatan masyarakat
dan lingkungan.
Dengan
menyumbagkan dan ikut serta dalam mengolah dampak lingkungan, kita semua
membagi manfaatnya.
d. Hubungan lingkungan dengan
pembangunan
Pembangunan
dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha
maupun kegiatan untuk hajat hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan
baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan alam menjadi pemasok
sumberdaya alam yang akan diproses lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan
manusia, sedangkan lingkungan sosial menyediakan sumberdaya manusia sebagai
pelaku pembangunan. Sebaliknya lingkungan membutuhkan pembangunan untuk bisa
memberikan nilai guna atau manfaat yang dapat diukur secara ekonomi. Demikian
pula lingkungan sosial juga membutuhkan pembangunan guna mendapatkan manfaat
untuk kehidupan yang lebih baik. Kegiatan pembangunan yang menghasilkan
berbagai produk baik barang dan jasa telah memberikan manfaat bagi
kesejahteraan, kemudahan, dan kenyamanan bagi kehidupan manusia diberbagai
bidang. Namun demikian, dalam kaitan dengan lingkungan alam, ancaman datang
dari dua sumber yakni polusi dan deplesi sumberdaya alam. Polusi berkaitan
dengan kontaminasi lingkungan oleh industri, sedangkan deplesi sumberdaya alam
bersumber dari penggunaan sumber sumber yang terbatas jumlahnya.
Pertumbuhan
pembangunan di satu sisi akan memberikan kontribusi positif terhadap taraf
hidup masyarakat. Namun di sisi lain akan berakibat menurunnya fungsi
lingkungan. Alih fungsi lahan untuk pembangunan secara langsung akan mengurangi
luas lahan hijau, baik lahan pertanian maupun kawasan hutan yang merupakan
penghasil oksigen. Sementara meningkatnya pemakaian bahan bakar fosil sebagai
sumber energi justru menyumbang gas karbon yang akhirnya berdampak pada
perubahan iklim yang terjadi karena efek rumah kaca. Kontradiksi antara
kepentingan pembangunan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan ini
memerlukan upaya dan langkah nyata agar keduanya dapat dilakukan secara
seimbang dan harmonis, sesuai amanat pembangunan berkelanjutan yakni
pembangunan dengan memperhatikan tiga pilar utama yakni ekonomi, lingkungan,
dan sosial.
Pertimbangan Proyek
Pembangunan
Kerugian-kerugian
dan perubahan-perbahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan, dengan
keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan.
Itulah sebabnya dala setiap usaha pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk
menjaga kelestarian lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat mungkin tidak
memberatkan kepentingan umum masyarakat sebagai konsumen hasil pembangunan
tersebut.
Beberapa
hal yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan demikian,
antara lain adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang diketahui
dan diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut. Bagaiaman cara
pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi modern,
termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan dan menghitung
biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal-hal
tersebut di atas hanya merupakan sebagian dari daftar persoalan, atau
pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan setiap proyek
pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang konkret yang
harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan
tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi pelbagai kegiatan
pebangunan, baik berupa industri atau bidang lain yang memperhatikan faktor
perlindungan lingkungan hidup manusia.
Penilaian Peringkat Kinerja
Sebagai
bentuk penilaian peringkat kinerja dalam pengendalian pencemaran lingkungan
hidup, pengendalian perusakan lingkungan hidup, dan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun, pada Pasal 9 ayat (1) Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 06 tahun 2013 diberikan penilaian sebagai berikut:
·
Hitam, diberikan kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan
kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidak melaksanakan
sanksi administrasi.
·
Merah, diberikan kepada penanggung
jawab usaha atau kegiatan yang upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya
tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
·
Biru, diberikan kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan
sesuai dengan persyaratan Sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
·
Hijau, diberikan kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih
dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui
pelaksanaan sistem manajemen lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien
dan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan baik.
·
Emas, diberikan kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan .yang telah secara konsisten menunjukkan
keunggulan lingkungan (environmental excellency)
dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan
bertanggung jawab terhadap masyarakat.
e. pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
oleh proses pembangunan
Manusia
sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan
generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak
buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
·
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah,
dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
·
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase
atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan.
·
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari
rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun
tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
·
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
·
Perburuan liar.
·
Merusak hutan bakau.
·
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
·
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
·
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
·
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar
batas.
Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan hidup
merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab
setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan
usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita
kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan
kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan
lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan
yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.
Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu
·
Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia
untuk menopang hidup.
·
Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
Adapun
ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
·
Menjamin pemerataan dan keadilan.
·
Menghargai keanekaragaman hayati.
·
Menggunakan pendekatan integratif.
·
Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini,
pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas,
tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN).Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di
antaranya:
·
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
·
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
·
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan
dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
· Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
· Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
· Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun
1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
·
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan
Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1.
Menanggulangi kasus pencemaran.
2.
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3.
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL).
Sebagai warga
negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
A.
Pelestarian Tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan
banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang
berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut
dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah
menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara
menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi)
terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang
posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
B.
Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi
kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui
bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara
yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1.
Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di
sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan
menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh
berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.
2.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas
sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar
dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya
udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi
lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3.
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia
yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk
kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet
yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya
suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya
lapisan ozon di atmosfer.
C.
Pelestarian hutan
Eksploitasi
hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan
liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di
bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi,
melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan
air.Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
·
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
·
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
·
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
·
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
·
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang
melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
D.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti
halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota
laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir
pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang
mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.Adapun upaya
untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
·
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali
tanaman bakau di areal sekitar pantai.
·
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar
pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman
laut.
·
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia
lainnya dalam mencari ikan.
·
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
E.
Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan
di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan
fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
·
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
·
Melarang kegiatan perburuan liar.
·
Menggalakkan kegiatan penghijauan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Indonesia
merupakan negara yang besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan
negara sesungguhnya tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut,
kualitas serta mutu pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan
dan kesejahteraan negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin
tidak terkontrol membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan
pilihan yang harus dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan
mendukung pemerataan penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan
keefektifan pola transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus
kepadatan penduduk yang semakin hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan
penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang Berkaitan
dengan Lingkungan Hidup, Kelaparan,Kemiskinan dan Keterbelakangan .Maka
kita harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar
yang terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan
masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam.Jadi tidak masuk
akal kalau masyarakatnya kebanyakan hidup dibawah garis kemiskinan
peningkatan usaha pembangunan maka akan
terjadi pula peningkatan penggunaan sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan
timbulnya permasalahan – permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam
pembangunan, sumberdaya alam merupakan komponen yang penting dimana sumber daya
alam memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi,
hendaknya keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena
meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa
terganggu, yang kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia.
Proses pembangunan mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadap
lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampiingan seperti
pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran
biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya.Oleh
karena itu,kita harus bisa mengelola proses pembangunan dengan sebaik-baiknya
,jangan sampai mengakibatkan pencemaran.Dan bisa membahayakan kelangsungan
hidup manusia nantinya.
B. SARAN
Untuk penyempurnaan pembuatan
makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua
pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah ini terhadap
kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment