MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
Nama
: Stefanus
Yus Taufani
Kelas
: 1ib06
Npm
: 1A414449
DOSEN: DWI GITA VERASARI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELETRO
DAFTAR
ISI
Pendahuluan
..................................................................................................2
Latar belakang
...............................................................................................3
Rumusan masalah
..........................................................................................4
Tujuan
pembahasan .......................................................................................4
BAB
1. Pengertian tentang
keindahan...........................................................5
BAB
2. Nilai-Nilai ekstrinsik dan inerinsik keindahan pada manusia..........10
BAB 3. Penderitaan dan
siksaan....................................................................11
BAB
4. Renungan..........................................................................................13
BAB
5. Fobia.................................................................................................15
BAB
6. Pendapat apabila seseorang ada yang mengalami penderitaan.........18
Daftar
Pustaka................................................................................................20
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan taufik
dan hidayah-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “ Manusia dan Keindahan : Keindahan, Renungan dan phobia “ ini
dengan sebaik-baiknya.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi penilaian tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Budaya
di bidang Softskill dengan judul “Manusia dan Keindahan : Keindahan, Renungan
dan phobia“. Makalah ini ditunjang dengan adanya pembahasan dan studi kasus,
yang bertujuan untuk memperlengkap pemahaman makalah sesuai dengan tema. Semua
terjabarkan secara lengkap dan tidak meniggalkan aspek lingkungan sekitar yang
berhubungan dengan makalah yang telah disusun.
Akhirnya
kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
peningkatan pembelajaran dan penambahan ilmu pengetahuan untuk mahasiswa yang
lain. Penulisan makalah ini tidak
sepenuhnya sempurna, maka dari itu penulis sangat memerlukan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk menyempurnakan isi makalah.
Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih dan semoga penulisan laporan ini berguna bagi para pembaca dan khususnya
penulis sendiri.
LATAR BELAKANG
Didalam diri setiap makhluk hidup,
terutama manusia selalu menginginkan sebuah keindahan. Sesuatu yang terlihat
bagus, cantik, elok dan sebagainya. manusia menginterpretasikan keindahan
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, social dan budaya. Diantaranya pemandangan, rumah,
tatanan, perabotan, suara, hasil seni bahkan manusia itu sendiri. Karena itu
keindahan dapat dikatakan merupakan bagian hidup dari manusia.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan.
Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini
bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni
berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai objek yang diungkapkan.
Keindahan juga bersifat universal,
artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode,
kedaerahan atau lokal.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah, diantaranya:
1. Jelaskan
pengertian tentang keindahan?
2. Jelaskan
nilai – nilai ekstrinsik dan interinsik keindahan pada manusia ?
3. Jelaskan
pengertian tentang dari penderitaan dan siksaan ?
4. Jelaskan
tentang pengertian dari Renungan ?
5. Jelaskan
pengertian fobia ?
6. Bagaimana
pendapat kalian tentang apabila seseorang ada yang mengalami suatu penderitaan?
1.4.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
dan tujuan dari pembahasan makalah ini, yaitu agar manusia lebih memahami arti
dari kenidahan apa yang di maksud renungan ,siksaan phobia seseorang dan
penyebab penyebab nya serta bagaimana kita membantu member i pertolongan bila ada seseorang bila mengalami
KEINDAHAN
Kata
keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek
dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya
sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu
konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu
baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu
karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan
dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi
Menurut
cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa
Inggris sering dipergunakan istilah “beuty” (keindahan) dan “the beautiful”
(benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini
kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian; yakni
a) Keindahan
dalam arti luas
b) Keindahan
dalam arti estetis murni
c) Keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan
Keindahan
alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang
indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang
indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah
pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk
keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi :
a) Keindahan
seni
b) Keindahan
alam
c) Keindahan
moral
d) Keindahan
intelektual
Keindahan
dalam estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungan
dengan segala sesuatu yang dicerapnya.sedangkan keindahan dalam arti terbatas
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan,yakni berupa keindahan dari bentuk warna.
Ini
merupakan seatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam.pada
dasarnya sejumlah kwalita kesatuan (unity),keselarasan(harmony),kesetangkupan
(symmetry),kesi=eimbangan (balance)dan perlawanan (contrast).jadi dapat di
simpulkan,bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari
warna,bentu,nada dan kata-kata.
Filsuf
dewasa ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara
pencerapan-pencerapan inderawi kita (beaty
is unity of formal relations of our sense perceptions).
Dilihat
dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan
adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat
(Tolstoy);
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan
susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna
lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in
their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
3. Yang
indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan
harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa
dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4. Keindahan
dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5. Yang
indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang
harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi,
yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury).
6. Keindahan
adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7. Yang
indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang
dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang
menyenangkan (Hemsterhuis).
Dengan
melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa
yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita
yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun
demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa
menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri,Pengelompokan-pengelompokan
yang bisa kita buat adalah sebagai berikut:
A. Pengelompokan
pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
Dalam
hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan
subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang
memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang
kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya
ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri
si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang
bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat.
B. Pengelompokan
pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
Bertitik
tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas
abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah.
Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris
yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The
Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang
memang indah.
C. Pengelompokan
pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam
pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti
luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam
arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk
ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang
indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu
yang baik dan juga menyenangkan
Dari
apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama,
keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu
keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai
pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada
subyeknya.
Pengertian
keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi
sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan
nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di
samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain.
Alasan Manusia Mencipta Keindahan.
Keindahan
itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak
pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya,
justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”.
Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap
padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga
kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah.
Maka
keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan
sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam
semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu
kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Hubungan manusia dan keindahan.
Manusia
memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut
dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri
(rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah
(nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu
yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki
keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri)
dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi
komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan.
Dari
suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan
salah satu indikator dari keindahan.Akal dan budi merupakan kekayaan manusia
tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak
atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau
keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak
atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak
atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai
dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau
keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi
jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan
kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi
bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak
lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada
hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu
manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke)
manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan
adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk
mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal
tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya
kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat
merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas
esthetis.
Selain
itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan
pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur
dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia
sangat memerlukan estetika ini.
NILAI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik
dari suatau benda sebagai alat atua sarana untuk sesuatu hal lain
(instrumental/contributory value),yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu.
Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik
cerpen mencakup:
a) Tema
adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
b) Latar(setting)
adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus
jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika
cerita berlangsung.
c) Alur
(plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur
dibagi menjadi 3 yaitu:
a) Alur
maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
b) Alur
mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
c) Alur
campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur
meliputi beberapa tahap:
a) Pengantar:
bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal
cerita.
b) Penampilan
masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
c) Puncak
ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah
memuncak.
d) Ketegangan
menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
e) Penyelesaian
/ resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Nilai instrinsik
Nilai
instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersagkutan,atua sebagai suatu
tujuan,ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur
ekstrinsik meliputi:
a) Nilai-nilai
dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
b) Latar
belakang kehidupan pengarang
c) Situasi
sosial ketika cerita itu diciptakan
PENGERTIAN PENDERITAAN DAN SIKSAAN
PENDERITAAN
Banyak faktor yanmg membuat manusia
itu menderita. Tetapi yang paling meentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,
serakah, tidak berhati – hati dan sebagainya.
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata
derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat
lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang
berbeda-beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah,
depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Menurut
agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan
dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai terkadang
Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan
adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari
kehidupan.
Penderitaan
adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh
siapapun. Penderitaan itu ternyata berasal dari dalam dan luar diri manusia itu
sendiri. Atau disebut juga dengan faktor
internal dan eksternal. Dalam diri manusia ada cipta, rasa dan karsa. Karsa
adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktifitas manusia.
SIKSAAN
Penderitaan
biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture)
digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan
pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai
suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau
sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi
suatu pemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat
psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan. Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
1) Kebimbangan.
memiliki
arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
2) Kesepian.
merupakan
rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai.
3) Ketakutan.
adalah
sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar - besarkan tidak pada tempatnya,
maka disebut sebagai phobia.
RENUNGAN
Renungan
berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung
untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
Teori Pengungkapan.
Dalil
dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya
seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto
Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa
Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau
antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah
pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan
intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang
hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan
demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya
images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan
seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman
estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
Teori metafisik.
Teori
semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik
filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan
rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi
sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi
ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni
yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi
Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah
sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang
dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya
seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan.
Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh
dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat
sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
Dalam
jaman modern suatu teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis dikemukakan
oleh filsuf Arthur Schopenhauer (19788-1860). Menurut Arthur Schopenhauer,seni
adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati
adalah suatu keinginan (will) yang sementara. Dunia obyektif sebagai benda –
benda khusu. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang
berhubungan dengan benda – benda itu.tetapi ada pengetahuan yang lebih tinggi
kedudukannya,yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkan kepada ide- ide
dan merenungkan nya demi ide – ide itu sendiri. Dengan melalui perenungan
semacam ini lahirlah karya seni.seniman besar adalah seseorang yang mampu
dengan perenungannya itu menembus segi – segi praktis dari benda – benda
disekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam,yakni memahami ide – ide
dibaliknya.
Teori psikologis.
Teori-teori
metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan
konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak
memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam
abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam
pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya
berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya
seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar
dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori
permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820-1903).menurut Schiller, asalmula seni adalah dorongan batin untuk
bermain – main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang.
Teoti keserasian.
Keserasian berasal dari kata serasi
dan diberi kata rasi,artinya cocok,karena benar,dan sesuai benar. Kata cocok,kena
dan sesuai dengan unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbang.
Sebagaian ahli piker menjelaskan,bahwa
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas atau pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling di sebut adalah kesatuan
(unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance),
dan keterbalikan (contrast). Selanjutnya dalam dalam keindahan itu di katakana tersusun
dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada,
kata – kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu
kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dan so
peminat.
Firtual inggris Herbet Read
merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan –hubungan bentuk
tang terdapat di antara pencerahan – pencerahan inderawi kita (beauty is unity
of formal relations among sence – perception). Pendapat lain menganggap
keselarasan itu seseorang memiliki perasaan – perasaan seimbanf fan tenang,
mencapai cita rasa
akan
sesuatu yang terakhir dan rasa hidup sesaat di tempat – tempat kesempurnaan
uang dengan senang hati ingin diperpanjangnya.
PENGERTIAN DARI FOBIA
Phobia
(gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu
hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang
mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit
dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh
teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan
seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara
seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa
lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak
atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek
tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun
menakutkan.
Dalam
keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut
berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana
mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang
yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain
terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem
seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang
yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut
tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang
tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan
agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan
cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang
tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif
yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan
intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon
tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu
sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak
produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.
Fobia
sosial dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah
ketakutan akan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi
sebagai rasa malu dan tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial.
Hal ini mendorong orang untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak
disebebabkan karena masalah fisik atau mental (seperti gagap, jerawat atau
gangguan kepribadian).
Fobia
spesifik ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi
tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati,
namun demikian sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan
pengobatan. Pada fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan
yang mula-mula menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme pembelaan,
yaitu salah-pindah dan simbolisasi. Ada banyak macam fobia yang dinamakan
menurut barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau situasi
tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat,
berusaha menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar. Sebagian besar
orang dewasa yang menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional
dan banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan anxietas yang hebat
daripada mengungkapkan ganguannya
Ada
10 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh manusia atau mereka yang masuk
dalam sumber phobia di muka bumi ini.
1. Claustrophobia
dan Agoraphobia Ooustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
2. Takut
ular Ini merupakan jenis phobia yang paling sering dijumpai. Ketakutan secara
berlebihan pada ular dikaitkan pada
kemampuan nenek moyang kita bertahan di alam liar. Ular sejak dulu dianggap
hewan berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa. Bahkan juga diidentikkan dengan
setan oleh keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan ular ini bersifat
evolusioner, diturunkan oleh nenek moyang manusia sejak zaman dulu sampai
sekarag.
3. Takut
laba-laba Ditemukan bahwa kaum perempuan empat kali lipat lebih banyak
jumlahnya yang takut atau jijik pada laba-laba daripada kaum lelaki. Pada studi
yang dipublikasikan di jurnal Evolution and Human Behavior, David Rakison dari
Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengatakan bahwa bayi perempuan usia
11 bulan mampu mengekspresikan ketakutan begitu melihat gambar laba0laba dan
ular, sedangkan bayi lelaki tidak. Teori
evolusi mengatakan bahwa hal itu wajar, sebab kaum perempuan sering bersua
laba-laba di rumah, atau saat mereka menyiapkan makanan di dapur. Sedangkan
kaum lelaki cenderung diajarkan untuk berani pada hewan tersebut ketika berada
di alam liar
4. Takut
pada orang lain Pernah bertemu orang yang mukanya memerah saat bicara di depan
orang banyak? Berkeringat, susah bicara atau gagap atau bahkan sampai sakit
perut? Itulah ciri-ciri orang yang takut pada orang lain atau dikenal dengan
nama sosialphobia. Sebanyak 15 juta orang Amerika dewasa menderitanya, demikian
menurut National Institute of Mental Health. Yang parah, kadang bukan saat melakukan
pembicaraan di depan umum saja. Penderita sosialphobia juga kerap kesulitan
makan atau minum di depan orang banyak. Gejalanya baru terlihat setelah
memasuki usia puber.
5. Takut
ketinggian Ini adalah jenis phobia yang juga lumayan banyak penderitanya.
Diperkirakan sebagnyak 3-5% dari seluruh populasi dunia menderita akrophobia,
takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang pernah dilakukan, penderita
akrophobia merasa semua tempat tinggi
berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya
hanya 3 meter, maka di mata penderita akrophobia, mereka seperti melihat obyek
yang tingginya 6 meter.
6. Takut
kegelapan Takut pada kegelapan yang diderita anak-anak ternyata adalah phobia
paling umum juga. “Anak - anak mempercayai imajinasinya bahwa di kegelapan bisa
mendadak muncul hanti, penculik, atau perampok,” jelas Thomas Ollendick,
profesor psikologi dan direktur Child Study Center di Virginia Tech. Secara
normal, ketakutan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun jika hingga usia
dewasa kita masih menderita ketakutan pada gelap, maka artinya kita menderita
nyctophobia.
7. Takut
kilat dan halilintar Bagi para penderita phobia ini, suara halilintar dan kilat
akan terasa seperti menghentak jantung,
bahkan membuat mereka berkeringat. Penderita yang parah bahkan sampai
memutuskan pindah ke daerah yang aman dari petir dan kilat., demikian kata John
Westefeld, ilmuwan dari University of Iowa. Westefeld melaporkan, dari
surveinya terhadap mahasiswa di tahun 2006, sebanyak 73% menderita ketakutan
ringan pada cuaca. Namun kebanyakan mereka malu untuk mengakuinya. Bagi mereka
yang phobia pada kilat dan halilintar, ada baiknya mulai melatih rasa panik dan
kecemasan.
8. Takut
terbang Jangan dikira mereka ini orang udik yang belum pernah naik pesawat,
sebab faktanya sebanyak 25 juta warga Amerika juga menderita phobia ini. Nama
penyakitnya adalah aviophobia, dimana seseorang sangat takut naik pesawat. Bisa
jadi memang sudah sejak lahir begitu,
atau ada yang pernah mengalami kecelakaan pesawat sehingga merasa trauma
naik pesawat lagi, sebab peristiwa mengerikan
itu terus terbayang.
9. Takut
Anjing Tidak usah harus anjing besar jenis doberman, anjing yang imut macam
pudel pun ditakuti. Penderita cynophobia ini mengalami rasa takut digigit
anjing, bisa jadi memang pernah digigit atau melihat orang lain digigit anjing,
demikian menurut profesor psikologi Brad Schmidt dari Ohio State University.
10. Takut
Dokter Gigi Bukan cuma anak kecil lho yang takut ke dokter gigi, orang dewasa
juga ada. Sebanyak 9-20 oersen orang Amerika ternyata menghindari memeriksakan
giginya ke dokter walau sudah dalam kondisi parah sekalipun. Rasa takut ini
lebih disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul ketika plak gigi dibersihkan, dan
memang tidak semua orang bisa menahannya.
BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN APABILA
SESEORANG ADA YANG MENGALAMI SUATU PENDERITAAN.
Menurut
pendapat saya penderitaan adalah sesuatu
hal yang tidak di inginkan oleh
manusia,hewan,tunbuhan dan makhluk hidup lain nya, dimana mereka semua ingin
berbahagia ,ingin ada kesengan di dalam
hidup nya tanpa ada suatu penderitaan. Apa yang harus kita lakukan bila ada
seseorang mengalami penderitaan? Tentulah dimana kita sebagai makluk ciptaan
allah S.W.T harus saling membantu dan menolong dalam tanda kutip sesuai
kemampuan manusia yang menolong nya karna allah tidak mungkin member penderitaan
manusia di luar batas kemampuan mereka
Apa
salah bila kita membantu seseorang yang mengalami penderitaan? Tentu tidak
karna kita hidup selalu berdampingan saling membantu sesama umat manusia tuhan
sangat membenci kepada orang yang lebih egois mementingkan diri sendiri tanpa
memperdulikan orang lain. Bayangkan apabila yang mengalami penderitaan saudara
kita apa kita hanya diam saja tentu kita menolong, bisa kita bayangan apabila
suatu penderitaan terjadi pada diri kita tentu nya kita pasti membutuhkan
pertolongan orang lain jadi kesimpulan nya hidup harus saling tolong menolong
karna hidup kita di dunia hanya sementara ,menumpang perbanyaklah ibadah
mebantu orang orang di sekeliling kita agar kita di kenal orang dengan kebaikan
tanpa keburukan
DAFTAR PUSAKA :
Modul Ilmu Budaya
Dasar Universitas Gunadarma
https://akudisinidwi.wordpress.com/2010/04/22/manusia-dan-keindahan/