Tuesday, March 24, 2015

 TUGAS SOFTSKILL
ILMU BUDAYA DASAR

1IB06










KELOMPOK 1 :


AGUNG YOGA PRATAMA (10414495)
FAJAR PUTRA PRATAMA (13414675)
FIKRY ABDURRAHMAN MUHAMMMAD (14414225)
IRENSIUS ERWIN MANGERA (15414424)
MUHAMAD IRVAN MAULANA (16414965)
RUDI RAHMAT                 (19414841)
STEFANUS YUS TAUFANI (1A414449)







ILMU BUDAYA DASAR – Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Pengertian Ilmu Dasar Budaya
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
  • Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
  • Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
  • Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bhwa ilmu pengetahuan di kelompokan dalam tiga kelompok besar , yaitu :
  1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
    Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
  2. Ilmu-ilmu social (social science)
    Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
  3. Pengetahuan budaya (the humanities)
    Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
    Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya.

Kenapa Kita harus mempelajari IBD?

Pengertian ilmu budaya dasar adallah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan  dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembang kan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.dalam perkembangannya budaya suatu bangsa akan tercermin dalam diri seseorang dari bangsa itu sendiri ,karna dari diri orang tersebut ketika sedang erekspresi , berprilaku, dll akan meunjukan identitas suatu bangsa. Istilah IBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitisme itu sendiri yang berasal dari bahasa inggris.
 Dengan mempelajari humanitisme itu sendiri seseorang diandaikan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya dan lebih halus. Tetapi IBD yang dimaksud adalah IBD yang berkaitan dengan soft skills. Soft skills adallah isitilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan , emotional, sifat kepribadian, ketrampilan social, komunikasi.Soft skills menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek dan balik lagi kita menyinggung Ilmu Budaya Dasar sebagai pengeompokan ilmu pengetahuan.
Dari definisi diatas dapat kita ketahui alas an kita belajar illmu budaya dasar ? karna kita sebagai pelajar/mahasiswa/pemuda biasanya memiliki cara pandang yang masih idealis dan kritis sehingga mampu menanggapi segala persoalan dan maslah budaya dengan cara berfikir yang lebih intelektual,sehigga mahasiswa tersebut  tidak berada didalam ligkugan sempit untuk kepetingan profesi mereka saja , aka tetapi mahasiswa bisa lebih peka terhadap kedisiplianan kebudayaan yang tertanam dalam bangsa yang tidak menyangkut keentingan sendiri saja tetapi orang lain.
Selain itu pendidikan ilmu budaya dasar ini diharapkan mampu mengalokasikan mahasiswa dalam komunikasi dengan mahasiswa lain dalam membahas permasalahan yang ada.
Dalam mempelajari ilmu budaya dasr ini banyak manfaat yang dapat kita ambil dalam bidang atau materi ini adala sebagai berikut :
  1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
  2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
  3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
  4. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
  5. . mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
  6. sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
  7. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
  8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
  9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
  10. Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya seperti :
  • Sistem Religi/ Kepercayaan
  • Sistem organisasi kemasyarakatan
  • Ilmu Pengetahuan
  • Bahasa dan kesenian
  • Matapencaharian hidup
  • Peralatan dan teknologi
Dengan adanya manfaat tersebut, maka perubahan-perubahan yang ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Manfaat-manfaat tersebut pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama baik Negara.
Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang masuk di suatu negara.

TUJUAN ILMU BUDAYA DASA
Tujuan mempelajari tentang Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian  umum tentang konsep-konsep yang dikembangka untuk mempelajari masalah-masalah manusia dan kebudayan. Dengan demikian jelaslah bahwa Ilmu Budaya Dasar tidak bermaksud untuk mendidik para ahli-ahli dalam salahsatu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya,akan tetapi ilmu budaya dasarsemata mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian anak bangsa,terutama kita sebagai mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya baik yang menyakup lingkup irang lain dan alam sekitarnya,maupun yang menyakut dengan kedirinya sendiri.

Dan bahwa dalam masyarakat yang berkembang semakin Cepat dan rumit ini, pemuda atau mahasiswa harus mengalami pengeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putusasa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga,pemuda atau mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak langsung  Ilmu Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Dari hal di atas, tujuan mempelajari Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus.

Untuk bisa menjangkau tujuan Ilmu Budaya Dasar tersebut, diharapkan dapat :
  1. Mengusahakan penajaman kepekan pemuda atay mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
  2. Memberi kesempatan pada pemuda atau mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang bagai mana masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut dua hal atau lebih tersebut.
  3. Menggussahakan agar pemuda taua mahasiswa sebagai calom pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing,tidak jauh dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condrong membuat manusia spesialis yang pandangannya kurang luas, kedaerah dan perkotakan disiplinilmu yang ketat.
  4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog ssatu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomonikasi.
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog ssatu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomonikasi.
Secara umum tujuan Ilmu Budaya Dassar adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika terperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
  1. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
  2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
  3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
  4. Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
  5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
  6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
  7. Mendukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
  8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
  9. Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
  10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
  11. Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
  12. Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
  13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
  14. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
  15. Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma pendidikan.
Dari  kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian  Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok tersebut ialah :
  1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pe­ngetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keah­lian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
  2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman.
Perbedaan antara pengetahuan budaya dan ilmu budaya dasar?

Definisi Ilmu Pengetahuan Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaianbangunan, dan karya seniBahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budayaBudaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
  1. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turuntemurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudiandisebut sebagai superorganic.
  2. Menurut Andreas Eppinkkebudayaan mengandung keseluruhanpengertian nilai sosial,norma sosialilmu pengetahuan sertakeseluruhan struktur-struktur sosialreligiusdan lain-lain,tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yangmenjadi ciri khas suatu masyarakat.
  3. Menurut Edward Burnett Tylorkebudayaan merupakankeseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandungpengetahuankepercayaankesenian, moral, hukumadat istiadat,dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorangsebagai anggota masyarakat.
  4. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardikebudayaanadalah sarana hasil karyarasadan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
  1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
  2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
  3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
  • Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
  • Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
  1. Manusia dan cinta kasih
  2. Manusia dan Keindahan
  3. Manusia dan Penderitaan
  4. Manusia dan Keadilan
  5. Manusia dan Pandangan hidup
  6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
  7. Manusia dan kegelisahan
  8. Manusia dan harapan
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia

Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.

 1. Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
  • Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
  • Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak.
  • . Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
  • Nafas; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri.
 2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
  • Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
  • Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke dalam saluran osial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
  • Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali aa kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

Hakekat Manusia :
  1. Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
  2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya.
  3. Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yagn budayawi.
  4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuanbekerja dan berkarya.
Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
  1.  wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
  2. kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.

Konsep budaya dalam seni rupa
  A. Berekspresi melalui karya seni rupa

Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis merupakan kegiatan untuk merealisasikan konsep seni sebagai ekspresi. Yakni konsep yang berdasarkan pada sumber inspirasi seni dipetik dari kehidupan psikologis pelaku yang kreatif. Karenanya jenis seni ini kurang objektif, tapi lebih bersifat subjektif, namun sangat penting dalam usaha membentuk keseimbangan antara kehidupan rohani dan jasmani seorang insan. Proses kreatif berekspresi melalui karya seni rupa ini memerlukan beberapa peralatan yang harus dipersiapkan, antara lain : kanvas berukuran 60 x 60 cm, palet, kuas, cucian kuas, cat minyak, kain lap, dan perlengkapan lain yang dipandang perlu.

  1. Mengamati Karya Seni Rupa
      Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang kita alami.
  2. Menanyakan Karya Seni Rupa
      Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas kita. (penentuan tema atau subject matter).
  3.  Mencoba Karya Seni Rupa
       Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
  4.  Menalar Karya Seni Rupa
       Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
  5.  Menyajikan Karya Seni Rupa
        Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).

Semua keterangan ini dilekatkan di bagian belakang lukisan. Sehingga lukisan itu dikatakan “siap untuk dipamerkan”. Selanjutnya lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran yang diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran. Panitia akan bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya sponsor, donatur, galeri, kurator, pers, dan lain-lain.

B. Rangkuman konsep berkarya seni rupa.

Berekspresi merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia sebagai insan budaya, realitas internal kehidupan spiritual kita membutuhkan penyaluran, agar kita dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyajikan adalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif. Dengan memadukan realitas internal yang subjektif dengan pendekatan objektif, kita diharapkan untuk memperoleh pengalaman yang berharga, yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi ini potensi artistik kita diharapkan akan berkembang, dan karya-karya kita adalah objek-objek real tentang apa yang kita harapkan, inginkan, dan sudah pasti merupakan dokumen penting bagi kehidupan psikologis kita.

C. Refleksi konsep berkarya seni rupa.
Disamping menghasilkan karya sebagai benda seni yang mengandung nilai keindahan dan makna seni, aktivitas berekspresi dalam penciptaan lukisan juga berfungsi sebagai katarsis atau terapi bagi pelaku kreatifnya sendiri. Sedangkan bagi para psikolog, karya lukisan yang kita ciptakan itu, merupakan data kehidupan psikologis yang dapat digunakan sebagai objek penelitian. misalnya untuk mengetahui realitas kehidupan emosional, intelektual, imajinasi sang pelukis.

Konsep budaya dalam bidang sastra 

Budaya memiliki suatu keragaman yang sangat luas dan beragam dan terdapat diantara umat manusia dan bisa diteruskan atau diwariskan lewat ilmu dan pelajaran, Budaya memiliki struktur yang terbagi-bag kedalam banyak macam aspek diantaranya meliputi kesenian, adat istiadat, bahasa, sastra dll.

Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak.

Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.

Pendekatan Pada Bidang Kesusastraan.

Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus. Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan.

Karena seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh setiap manusia.

Penjelasan cinta kasih

Manusia dan cinta kasih mempunyai keterkaitan penting dalam kehidupan kita sebagai manusia bumi. Cinta kasih telah ada sejak manusia pertama diciptakan. Manusia diberikan akal pikiran serta perasaan untuk bisa berpikir baik buruknya cinta kasih, serta bisa merasakan perwujudan cinta dan kasih itu dalam kehidupan kita sehari- hari.

Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab pada bab ini yaitu tentang pengertian cinta kasih serta pengertian kemesraan.

1. PENGERTIAN CINTA DAN KASIH
    Cinta adalah satu perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka kepada atau rasa sayang kepada atau pun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih itu sendiri mempunyai arti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Kata kasih sebenarnya memperkuat dari kata cinta. Mengapa demikian ? karena arti dari cinta kasih dapat kita artikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertakan oleh rasa belas kasihan.
Secara sepintas dilihat dari artinya, kedua kata tersebut mempunyai kata yang bisa dibilang hampir sama, namun ternyata kedua kata tersebut sangatlah berbeda. Pengertian cinta lebih mengandung bagaimananya dalamnya sebuah perasaan, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain, cinta yang bersumber dari dalam itulah yang membuat kasih itu akan terwujud secara nyata.
Cinta juga bisa dibilang sebagai pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhannya dengan ikhlas, mengikuti semua perintah-Nya dan berpegang teguh terhadap syariat agamanya.
Sangat banyak pengertian yang diungkapkan oleh setiap manusia, baik dari para ahli peneliti atau pengamat cinta bahkan dari masyarakat umum sekalipun. Didalam buku seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Memberi disini diartikan sebagai sebuah ungkapan tertinggi dari kemampuan. Disini dimaksudkan memberi adalah sifat-sifat manusiawi bukanlah materi. Hal ini sering disalah artikan oleh banyak orang.
Mereka menuntut cinta itu memberikan sesuatu bukan dalam bentuk sifat yang manusiawi melainkan materi. Itulah yang sering diharapkan. Bukan kah begitu ?. Sebenarnya tanpa kita sadari banyak sekali sifat manusiawi yang menjadi unsur – unsur dasar yang dinyatakan oleh cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Banyak study kasus yang bisa kita ambil dari unsure – unsure diatas, antara lain :
1. Contoh study kasus pengasuhan.
   Contoh study kasus yang paling menonjol adalaha cinta seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu akan selalu menyayangi anaknya sampai hayat menjemputnya. Seburuk- buruk tingkah laku anaknya, ibu itu akan selalu menyayanginya, Mencintainya dan Mengasuh serta merawatnya ketika sedang sakit. Itulah cinta seorang ibu sepenuh hatinya dan segenap jiwa raganya.
2.  Contoh study kasus berikutnya pada tanggung jawab.
    Tanggung jawab dalam arti yang benar adalah sesuatu tindakan yang betul – betul suka rela untuk dilaksanakannya. Kita ambil study kasus, masih sama seperti contoh diatas yaitu cinta seorang ibu. Mengaa demikian? Pernahkah kalian melihat seorang ibu menelantarkan anaknya? Tentu saja tidak. Sekalipun anka itu dibilang badung ibu nya akan tetap membiayainya dan memberikan dia sepiring nasi, inilah sikap tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.
3.  Contoh ketiga kita lihat dari sifat perhaian.
     Disini setiap manusia memperhatikan bahwa pribadi lain yang ada selain dari pribadi miliknya itu hendaknya berkembang dan membuka menjadi apa adanya. Misalnya, seorang ayah yang mempunyai latar belakang buruk seperti seorang pemabuk, terkadang tidak menginginkan anaknya juga sama seperti dirinya. Kebanaka seorang ayah menunjukkan sifat yang sangat beda dengan seorang ibu jika mencintai anaknya. Sang ibu terkadang selalu memberikan perhatian, nasehat yang sering kali di ucapkan, namun sedikit berbeda dengan ayah, secar diam- diam dia memperhatikan sifat anaknya, apakah sudah baik atau salah. Jika salah terkadang dia akan menegurnya dengan sebuah teguran yang cukup keras.
4.   Contoh study kasus berikutnya adalah pengenalan.
     Dilihat disini, pengenalan merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Kita lihat disini adlah pasangan dari suami istri yag baru saja menikah. Disitulah pengenalah secara utuh diantara mereka. Setelah meeka menikah, tidak ada lagi rahasia yang disembunyikan diantara keduanya. Saling jujur dan terbuka membantu hubungan rumah tangga mereka menjadi semakin baik dan selamanya dapat bersatu.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya
    Namun, dia menyebutkan bahwa ketiga unsur itu tidak selamanya ketiga unsure itu sama kuatnya. Kalau diibaratkan sebagai segitiga, tidak selamanya cinta itu sama seperti segitiga sama sisi. Dimana semua unsure tersebut saling seimbang satu sama lainnya. Terkadang, ada pula yang keterikatannya sangatlah kuat namun keintiman dan kemesraannya kurang, atau malah sebaliknya.
Jika digambarkan sebagai segitiga akan seperti ini :



Dari gambaran diatas dapat kita lihat adanya 3 bentuk segitiga yang berbeda. Pada segitiga yang pertama kita kenal sebagai segitiga sembarang, disini dapat kita lihat keterikatan dan keintiman sangatlah kuat sehingga bisa disebut sebagai cinta sejati. Pada gambar yang kedua dan ketiga memiliki keintiman yang sama besarnya, namun keterkaitan pada gambar kedua jauh lebih sedikit dibandingkan gambar ketiga. Gambar kedua bisa disebut sebagai cinta saudara. Pada gambar ketiga semua unsure yang ada sama satu dengan yang lainnya, maka disini bisa disebut sebagai cinta rayuan. Mengapa disebut cinta rayuan? Walalupun ketiga unsure itu sudahlah seimbang satu dengan yang lainnya namun unsure kemesraanlah yang paling banyak jika dibandingkan dengan kedua gambar sebelumnya. Kemesraan juga bisa timbul dari adanya nafsu manusia sehingga bisa saja terjadi rayuan dan hal- hal yang tidak baik.

2. PENGERTIAN KEMESRAAN
    Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Jika dari kata tersebut, bisa divisualisalikan seperti gambar dibawah ini :


Dilihat pada gambar tersebut kemesraan itu timbul karena adanya hubungan yang terjalin antar setiap manusia. Ada hubungan yang melekat, akrab, senang , berpadu , dan karib benar. Hubungan ini menjadi satu yaitu mesra dan timbullah kemesraan itu.

Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  •  Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pendapat kalaian tentang budaya Indonesia saat ini :

  1. Agung yoga pratama :  menurut saya perkembangan budaya di indonesia ini semakin lama semakin maju dan semakin baik, soalnya budaya sampai sekarang ini masih di lestarikan bahkan sampai sekarang ini budaya di pakai pada jaman modern. ditambah lagi sekarang teknologi semakin canggih tapi budaya di indonesia tetap kentel di pakai sekarang ini.
  2. Muhamad irvan maulana : Budaya Indonesia saat ini sudah mulai terlupakan oleh generasi mudanya karna pada saat ini generasi muda kita mulai menyukai budaya yang kebarat-baratan tentu hal ini menjadi keprihatinan bagi bangsa ini, budaya yang seharus nya dilestarikan dilindungi malah terabaikan oleh zaman, seharus kita yang berada di zaman ini dapat melestarikan budaya , seni, dan tradisi Indonesia.
  3. Stefanus yus taufani : Indonesia termasuk Negara paling kaya akan suku,budaya dan agama.hal tersebut yang menyebabkan kebiasaan masyarakatnya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga menimbulkan adanya kelompok masyarakat dengan tradisi khusus atau biasa kita sebut juga dengan “SUKU”. Sebagai penerus bangsa kita harus mempertahankan budaya bangsa,sehingga budaya kita tidak diperebutkan oleh Negara lain. Tidak hanya di situ saja kita juga harus melestarikan budaya tradisional yang di miliki oleh Negara kita sendiri, agar budaya kita tidak kalah dengan budaya barat atau lain nya. Hal yang paling dasar agar kita dapat melestarikan budaya Indonesia adalah kita harus cita akan budaya kita
  4. Fikri Abdurrahman muhammad : budaya Indonesia pada saat ini kurang ada yang melestarikannya dan kefanatikan dari orang Indonesia malah lebih kepada budaya dari Negara lain, yng bila hal ini di biarkan , budaya Indonesia lama kelamaan akan punah atau mungkin dicuri Negara lain.
  5. Irensius Erwin manger : Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
  6. Rudi Rahmat : Perkembangan budaya Indonesia pada saat ini  menurut saya semakin        tersingkirkan karena kurang kesadarannya masyarakat dalam melestarikan budaya kita dan kurangnya ke ingin tauan para pemuda pemudi kita terhadap budaya Indonesia .
  7. Fajar putra pratama : Menurut  saya perkembangan budaya di Indonesia saat ini menurun,dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kurangnya pengetahuan tentang budaya di indonesia,sekarang sudah banyak generasi muda di Indonesia yang melupakan budaya di negeri kita ini,dan hanya sedikit generasi muda yang melestarikannya.sekarang dan dahulu berbeda,dahulu dari anak-anak sampai orang dewasa suka memaikan permainan tradisional,memakai pakaian adat,menarikan tarian adat,sekarang bayangkan saja sudah sedikit dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa yang melakukan hal-hal seperti itu,mereka lebih asik memainkan gadget mereka dibandingkan melestarikan budayanya sendiri dikarenakan malu,jadul,tengsin,bahkan tidak mengetahui budayanya sendiri dan lebih asik untuk nongkrong,clubbing,dll,hal itu bias di sebabkan oleh hal lain,bukan hanya perkembangan teknologi yang sangat pesat,ini bisa terjadi oleh factor orang tua yang tidak memeberi penegetahuan akan banyaknya budaya di Indonesia dan tidak diajarkan untuk melestarikannya. Harapan saya generasi muda,pengamat budaya,dan pemerintah saat ini,harus menggalakkan tentang pentingnya melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia.walaupun perkembangan teknologi saat ini sangat pesat,sadarlah untuk melestarikan budaya-budaya yang ada di negeri kita ini,jangan sampai ketika salah satu budaya kita ada yang mengakui kita baru bertindak,dan kalian perlu sadar bahwa negara kita ini kaya akan budaya,jadi marilah kita mengajarkan cara meletarikan budaya di Indonesia untuk semua kalangan masyarakat sejak dini.
Sumber :
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ilmu-budaya-dasar-pengertian-ilmu-budaya-dasar/
arikaka.com/bab-iii-manusia-dan-cinta-kasih/
id.wikipedia.org/wiki/Cinta
www.artikata.com/arti-371763-kemesraan.php
elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
nuri.staff.gunadarma.ac.id
bayu96ekonomos.wordpress.com
verozzaranii.blogspot.com
yayukhestiyanti22.blogspot.com